REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang 2019 berbagai kemungkinan peluang muncul nama pasangan untuk maju di Pilpres 2019. Pada Selasa (26/12) lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diketahui melakukan pertemuan tertutup dengan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, di kediaman Prabowo di Jakarta.
Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskrido "Dodi" Ambardi, menilai jelang tahun politik, banyak kalangan menduga pertemuan tersebut lebih dari sekadar pertemuan dua tokoh nasional. "Menurut saya, kesannya semacam penjajakan untuk keperluan pemilu, apakah Pilkada 2018 atau Pilpres 2019," katanya, dalam keterangan pers, Jumat (29/12).
"Tetapi tampaknya urusan lebih ke 2019, sebab secara formal Yenny tidak punya partai. Yang dimiliki Yenny, setidaknya sebagian publik percaya, adalah suara sebagian warga nahdliyin (NU)," tambahnya.
Bisa saja terjadi, lanjut Dodi, pertemuan tersebut membahas kemungkinan keduanya berpasangan dalam Pilpres 2019. "Yang jelas, kalau perhitungannya sekadar menemukan pasangan cawapres (untuk Prabowo), hambatan tidak banyak secara organisatoris, karena Yenny tidak akan dihambat urusan partai," ujarnya.
Seberapa besar peluang duet Prabowo-Yenny untuk menantang Jokowi? Dulu pada Pilpres 2014, kata Dodi, selisih perolehan suara Jokowi-Prabowo sekitar enam persen saja. "Yenny Wahid mungkin bisa menambah suara sedikit. Tentu tidak ada jaminan menang, tetapi juga tidak berarti otomatis kalah," kata Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM itu.
Dodi menambahkan, sejauh ini Yenny sudah memasuki panggung publik tetapi belum intens memasuki panggung politik. "Jadi, problem dia, mayoritas publik pemilih belum tentu mengenal dia. Ini yang perlu ditimbang terkait 'perjodohan' Prabowo-Yenny di 2019," tegas Dodi.
Seperti diwartakan, dalam pertemuan dengan Prabowo, putri kedua almarhum presiden ke-4 RI KH Abdurahman Wahid itu hanya datang berdua ditemani mertuanya, ayahanda dari kader Gerindra Dhohir Farisi. "Melewatkan sore dan berbincang dengan sahabat lama, Prabowo Subianto, tentang masalah kebangsaan dan geopolitik dunia, termasuk soal Palestina," kata Yenny di akun Instagram pribadinya, @yennywahid.
Yenny pun berseloroh bahwa pertemuannya dengan Prabowo juga membincangkan masalah super penting, yaitu tips dan trik menguruskan badan seperti Prabowo. "Mas Bowo sekarang memang terlihat lebih fit, rupanya karena sudah turun beratnya 12 kilogram," tutur Yenny.