Jumat 29 Dec 2017 13:41 WIB

Pimpinan KPK Dukung Dedie A Rachim Maju dengan Bima Arya

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bogor Bima Arya berbicara di hadapan ratusan supir angkot yang berunjukrasa di Balai Kota, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/4).
Foto: ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Wali Kota Bogor Bima Arya berbicara di hadapan ratusan supir angkot yang berunjukrasa di Balai Kota, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif membenarkan pengunduran diri Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dedie A. Rachim karena akan ikut bergabung dalam bursa Pilkada Serentak 2018 bersama Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Benar dia telah lapor pimpinan dan telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kemarin dan diproses hari ini," kata Syarif kepada Republika.co.id, Jumat (29/12).

Hal senada diungkapkan pimpinan lainnya Saut Situmorang. Menurut Saut, pimpinan KPK menyetujui keputusan Dedie untuk maju bersama Bima Arya, agar kader KPK bisa ikut turut langsung membantu memperbaiki kinerja dan sistem birokrasi.

"Karena yang bersangkutan diminta bukan sebagai kader partai tetapi sebagai profesional yang diminta mememperbaiki sistem kinerja di birokrasi agar lebih baik, transparan, melayani dan tanpa korupsi Makanya pimpinab setuju dan lanjut," ujarnya.

Sehingga, sambung Saut, seluruh kader KPK harus siap jika suatu saat diminta kesediannya sebagai agen perubahan. "Intinya kader-kader KPK harus siap mengisi posisi-posisi strategis sekaligus berperan sebagai agen perubahan dimanapun dan kapanpun harus siap guna mendorong perubahan negeri ini," kata Saut.

Saut menambahkan, tidak menutup kemungkinan juga akan ada kader KPK lainnya yang mengikuti jejak Dedie. "Selama hak politik seseorang untuk dipilih dan memilih belum dicabut oleh UU itu hak politik seseorang bahkan siapapun tidak boleh melarangnya, tinggal nanti kita melihat soal seseorang akan berenang atau tenggelam," tambah Saut.

Ketua KPK Agus Rahardjo pun berharap besar dengan Dedie agar bisa membantu mewujudkan pemerintah yang bebas KKN. "Pimpinan KPK setuju, merestui dan mendukung, agar bisa membantu mewujudkan pemerintahan yang efektif, dan bersih, serta bebas KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) di Kota Bogor," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement