Kamis 28 Dec 2017 13:20 WIB

Demokrat Meminta Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi Bernegosiasi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar melakukan lawatan safari politiknya dengan berkunjung ke Kantor DPD Golkar Jabar dan diterima oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, Senin (6/11).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar melakukan lawatan safari politiknya dengan berkunjung ke Kantor DPD Golkar Jabar dan diterima oleh Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat dan Partai Golkar langsung membangun poros koalisi baru di Jawa Barat. Koalisi tersebut dibentuk sesaat, setelah Demokrat ditinggalkan PAN dan PKS yang memilih rapat bersama dengan Partai Gerindra untuk pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Namun, meski sudah memutuskan berkoalisi di Pilgub Jawa Barat 2018, kedua partai politik belum memutuskan kandidat calon gubernur dan calain wakil gubernur yang akan diusung di Pilgub Jawa Barat apakah Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyerahkan penentuan posisi kepada dua calon tersebut. "Saya pikir kita kembalikan pada mereka lebih bagus begitu, karena yang akan bersanding kan mereka berdua. Tentunya mereka harus berbicara lebih intensif," ujar Syarief saat dihubungi pada Kamis (28/12).

Syarief meminta agar keduanya saling bernegosiasi dan berkompromi dalam menentukan siapa yang menjadi cagub dan yang menjadi cawagub. Namun, Syarief menekankan agar kedua pihak tersebut dalam menentukan posisi tetap menggunakan pertimbangan rasional.

 

"Pertimbangannya ya tentu karena Pak Demiz pernah pengalaman jadi wagub, elektabilitasnya tinggi tentu itu bisa jadi pertimbangan, elektabilitasnya lebih tinggi dari Pak Dedi Mulyadi kan jadi sekali lagi mereka harus lebih kompromi," kata Syarief.

Kemarin, DPD Partai Golkar dan DPD Partai Demokrat Jawa Barat sepakat berkoalisi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 dan menamakan kerja samanya sebagai Koalisi Sajajar (Sejajar).

"Jadi kita sepakat untuk membentuk Koalisi Sajajar tidak ada perbedaan. Artinya tidak ada perbedaan, tidak ada yang tinggi, atau lebih rendah, semuanya sajajar atau sama," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Kota Bandung, Rabu malam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement