REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Bupati Batang, Jawa Tengah, Wihaji, mengaku dirinya tidak alergi mendapatkan kritikan dalam menjalankan tugasnya dari pihak manapun, termasuk wartawan. "Wartawan harus kritis untuk mengontrol pemerintah sebagai upaya memajukan Kabupaten Batang dengan tetap guyub rukun," kata Wihaji usai acara Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kabupaten Batang, di Batang, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, wartawan merupakan mitra strategis karena sebagai pilar demokrasi dalam memberikan masukan-masukan atau kritik selama dirinya menjalankan tugas pemerintahan.
"Kritisi dari wartawan bagi saya adalah wajib,'' katanya. ''Alhamdulillah selama menjabat tujuh bulan, wartawan bersinergi sebagai penyambung lidah kinerja pemda pada masyarakat.''
Ia mengatakan sebagai wartawan harus jujur, berintegritas, dan berani dalam menjalankan profesinya. "Oleh karena, kami berharap wartawan bisa bersinergi dengan pemkab sebagai pengontrol pejabat dalam menjalankan tugas pemerintahan," katanya.
Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, Zaenal Muttaqin, mengingatkan pada wartawan harus bisa menjaga martabat dan integritas dalam menjalankan tugas profesinya. "Jangan sampai, seorang wartawan dalam menjalankan tugasnnya di lapangan ternyata tidak cakap dalam menulis berita dan menimbulkan masalah hukum," katanya.
Ia mengatakan pentingnya menjaga komunikasi dan sinergi dengan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopinda). "Kerja sama dengan pemerintah dan stakeholder untuk melaksanakan uji kompetensi wartawan agar dalam penulisan berita tidak bermasalah dengan hukum dan kode etik jurnalistik," katanya.