Rabu 27 Dec 2017 16:09 WIB

ICW: Parpol Kalah dengan Masjid Soal Transparansi Keuangan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah) bersama Aktifis HAM dan Anti Korupsi Haris Azhar (kiri) dan Wakil Koordinator ICW Ade Irawan menjadi pembicara dalam diskusi berseri Madrasah Anti Korupsi
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (tengah) bersama Aktifis HAM dan Anti Korupsi Haris Azhar (kiri) dan Wakil Koordinator ICW Ade Irawan menjadi pembicara dalam diskusi berseri Madrasah Anti Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, pihaknya sepakat dengan adanya kenaikan dana dari pemerintah untuk partai politik (Parpol). Asal tata kelola keuangan di internal Parpol juga harus didorong, sehingga tidak kalah dengan masjid yang rutin mengumumkan dana yang terkumpul tiap Jumat.

"Partai ini umumnya kalah oleh masjid, yang secara reguler selalu mengumumkan uangnya. Padahal negara ini punya saham (di parpol), harusnya diumumkan," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Catatan Akhir Tahun 2017: Satu Tahun Politik Anti Korupsi Pemerintahan Joko Widodo" di Jakarta, Rabu (27/12).

Ade menjelaskan, dengan memberikan dana parpol, maka pemerintah bisa melakukan intervensi agar parpol menghasilkan figur-figur yang berkualitas. Kompetisi yang terjadi di internal Parpol pun tidak lagi didasarkan pada siapa yang berduit besar tapi kualitas.

"Kalau mau memperbaiki negara ya di awal, yaitu dengan memperbaiki parpol. Kalau ingin mengembalikan kepercayaan ya harus memperbaiki Parpol," katanya.

Jika internal parpol dikelola dengan baik, maka akan muncul figur-figur yang berkualitas. Ketika figur seperti itu bermunculan, akan timbul kembali kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Korupsi di sektor politik pun akan berkurang karena kehadiran figur-figur yang berkualitas.

"Sehingga rakyat enak milihnya, karena pilihannya adalah orang-orang yang baik. Korupsi politik akan berkurang, nah ini yang belum jadi fokus pemerintah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement