REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 132 anak yatim piatu dan kurang mampu mengikuti sunatan massal yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasi Jumat (GNJ) bekerja sama dengan RS PKU Muhammadiyah Solo.
"Kegiatan ini kami selenggarakan dalam rangka perayaan milad GNJ ke-3," kata Ketua GNJ Mirza Zulfraida di sela kegiatan di Solo, Selasa (26/12).
Ia mengatakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebanyak dua kali tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak yatim dan kurang mampu. "Jangankan untuk berkhitan, untuk makan saja mereka pasti akan berpikir lebih jauh. Maka kami berharap agar anak-anak ini nantinya jadi pemimpin bangsa yang berakhlak mulia," katanya.
Mirza mengatakan GNJ merupakan komunitas dengan anggota yang memiliki kepedulian besar terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Komunitas yang terbentuk pada bulan Desember 2014 tersebut telah mengadakan beberapa kegiatan sosial.
"Beberapa kegiatan yang rutin kami laksanakan di antaranya sedekah nasi setiap hari Jumat, pengobatan gratis, dan bazar amal," katanya.
Mirza mengatakan GNJ tidak hanya ada di Kota solo tetapi juga di daerah lain di antaranya Kabupaten Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan Yogyakarta. Menurut dia, hingga saat ini jumlah anggota GNJ mencapai sekitar 530 anggota yang tersebar di beberapa daerah tersebut.
Pihaknya berharap kegiatan sosial seperti sunatan massal tersebut dapat terus berkembang dan dapat terus dilakukan oleh generasi ke depan. Sementara itu, salah satu peserta sunatan massal, Abdulloh Azzam, 10, mengatakan senang mengikuti kegiatan tersebut.
Meski awalnya sempat takut, anak asal Kabupaten Sragen tersebut berusaha memberanikan diri untuk mengikuti sunatan massal tersebut. "Tadi saya takut karena pasti sakit, tetapi sekarang sudah tidak terlalu sakit," katanya.