Selasa 26 Dec 2017 14:16 WIB

Perizinan Rumah DP 0 Rupiah Ditargetkan Selesai Januari 2018

Rep: Mas AlamilHuda/ Red: Bayu Hermawan
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan rencana pembangunan rumah dengan down payment (DP) atau uang muka 0 rupiah di Pondok Kelapa,Jakarta Timur masihmenyelesaikan masalah perijinan. Sampai saat ini persoalan perizinan itu sedang dikerjakan PD Pembangunan Sarana Jaya.

"Sedang disiapin perijinan. Pokoknya sebelum tanggal 18 (Januari 2018) semua sudah siap," kata Direktur PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan kepada Republika, Selasa (26/12).

Yoory mengatakan, semua kelengkapan berkasperijinan tersebut untuk mengejar rencana ground breaking atau peletakan batu pertama pengerjaan proyek yang menjadi program utama Anies-Sandi tersebut. Dia optimistis semua akan selesai sebelum tanggal yang ditargetkan.

Menurutnya, proyek pertama rumah dengan DP0 rupiah ini dibangun di lahan seluas 1,3 hektare. Rencananya kompleks hunian akan dibangun dua tower dengan kapasitas 700 sampai 800 unit. Hunianberkonsep vertical housing atau rumah susun.

Proyek percontohan ini nantinyaakan dibiayai PT Pembangunan Sarana Jaya tanpa penyertaan modal daerah (PMD). Sementara syarat dan ketentuan pembelian akanmengikuti aturan yang akan ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Peletakan batu pertamapembangunan proyek DP 0 rupiah rencananya akan dimulai pada bulan pertama di tahundepan. Wakil Gubernur Sandiaga Uno menargetkan pelaksanaanya dimulai bertepatandengan tanggal 18 Januari 2018. Karena tanggalnya bagus banget 18-1-18, katanya.

Sandiaga memrediksibutuh waktu 12 hingga 18 bulan untuk menyelesaikan proyek secara keseluruhan,termasuk pengecekan keamanan dan finishing. Meski harganya terjangkau, ia berharap unit yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

"Kita nggak mau untuk masyarakat berpenghasilan rendah justru kualitasnya (rumahnya) diturunkan. Itu sangat tidak manusiawi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement