REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengingatkan masyarakat untuk meningkatan kewaspadaan di musim penghujan. Terlebih memasuki penghujung tahun dengan sejumlah hujan yang kerap terjadi.
Danny mengatakan, selain musim hujan, peru juga diwaspadai cuaca ekstrem juga terjadi. Bukan hanya di Makassar, bahkan cuaca ekstrem mewarnai seluruh dunia. Termasuk angin topan yang begitu intens di beberapa daerah di Indonesia.
“Perubahan cuaca yang berdampak di Kota Makassar adalah tugas bersama pemerintah kota, TNI, Polri, dan seluruh lapisan masyarakat,” ucap Danny.
Pernyataan ini disampaikan Wali Kota Makassar pada acara Gerakan Makassar Salat Subuh Berjamaah (GMSSB) di Mesjid Raya Makassar, Ahad (24/12).
Akibat cuaca ekstrem ini, kata Danny, beberapa wilayah di dunia, termasuk Makassar, terendam banjir secara massif.
“Mari melihat setiap peristiwa yang terjadi dengan hati bersih. Jika tidak, peristiwa itu tidak memberi manfaat bagi kita semua. Jangan banjir sudah selesai, tapi banjir caci maki luar biasa semakin tinggi,” pungkasnya.
Danny juga mengingatkan, agar masyarakat jangan terprovokasi oleh isu banjir yang menyerang. “Jangan terlalu banyak bertengkar sampai nanti tidak sadar kita tenggelam oleh air. Jangan tunggu orang tenggelam karena sibuk mencaci. Jangan sampai terlalu banyak waktu bertengkar tidak ada solusi,” katanya lagi.
Bertindak sebagai imam kali ini yakni Imam Besar Mesjid Raya Makassar Syaikh Abdul Malik Assagaf, MA dan pembawa ceramah agama Ust. Misbahuddin.
Dalam ceramah yang dibawakan, Ust. Misbah memuji gagasan Danny melaksanakan GMSSB tersebut. Menurutnya, tidak gampang seorang pimpinan pemerintahan mencetuskan sebuah ide yang syarat makna religi.
“GMSSB ini adalah pintu gerbang, yang dibuka wali kota agar orang mencintai salat. Kita berharap ini menjadi berkah, sebab satu kesyukuran saat mendengar berbagai bencana di tempat lain, menimbulkan banyak korban, namun tidak sampai seperti itu di Makassar,” pungkasnya.