Ahad 24 Dec 2017 23:11 WIB

Gerindra, PKS, PAN Tunda Keputusan Koalisi Pilkada Jatim

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Hazliansyah
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan sambutan  dalam kongres Keluarga Indonesia ke 2 di Jakarta, Kamis (21/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman memberikan sambutan dalam kongres Keluarga Indonesia ke 2 di Jakarta, Kamis (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden PKS, Sohibul Iman, mengatakan pihaknya masih menunda kesepakatan koalisi dengan Gerindra dan PAN untuk Pilkada Jawa Timur (Jatim). Tiga pihak saat ini sudah sepakat berkoalisi di lima provinsi penyelenggara Pilkada 2018.

"Kami sepakat menunda keputusan koalisi untuk beberapa daerah, salah satunya Jatim. Insyaallah setelah tahun baru kami baru punya kesimpulannya soal Jatim, " ujar Sohibul saat konferensi pers usai pertemuan dengan Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (24/12).

Penundaan itu, lanjutnya, terkait dengan pembahasan potensi koalisi yang masih terus akan berlangsung. Sohibul mengungkapkan, pihaknya belum memastikan akan memilih merapat kepada salah satu dari dua koalisi besar yang sudah ada atau memilih membentuk poros baru.

"Kami belum sepakat mau memilih yang mana, " tambahnya.

Sebelumnya, tiga pimpinan parpol berkumpul di kantor DPP PKS sejak pukul 20.00 WIB untuk membahas konstelasi politik nasional terkini. Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menjadi tuan rumah bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Setelahnya, ketiga pihak sepakat berkoalisi untuk lima Pilkada, yakni diJawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Maluku Utara (Malut).

Nama-nama cagub-cawagub di lima provinsi koalisi di atas akan dibahas terlebih dahulu di majelis tinggi masing-masing parpol. Setelahnya, ketiga pihak baru akan menyampaikan nama-nama itu pada awal tahun depan. .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement