Jumat 22 Dec 2017 17:01 WIB

Doli: Golkar Bersih Bisa Diuji dengan Kebijakan ke Depan

Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fungsionaris Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meyakini slogan Golkar Bersih dapat diwujudkan melalui kebijakan, sikap, program, serta agenda-agenda Golkar ke depan.

"Soal diksi 'Golkar Bersih', sejauh ini saya punya keyakinan bahwa Golkar akan mampu mewujudkannya. Tentu kita semua akan mengujinya dengan kebijakan, sikap, program, agenda-agenda Golkar ke depan," ujar Doli di Jakarta, Jumat (22/12).

Dia menekankan setidaknya ada enam indikator sekaligus ujian yang harus dilewati Golkar dalam sebulan ke depan, diawal masa kepemimpinan Airlangga Hartarto ini. Indikator pertama ada dalam figur kepemimpinan Airlangga Hartarto (AH) sebagai Ketua Umum.

Doli mengatakan slogan itu memberikan makna bahwa Airlangga memang merupakan figur yang bersih, tidak punya potensi masalah hukum, dan bebas dari isu korupsi. Selain itu slogan tersebut dapat dimaknai bahwa Airlangga sudah terbiasa dan juga punya visi serta keinginan untuk membangun lingkungan yang dipimpinnya selalu bersih.

Indikator kedua adalah Munaslub yang telah berlangsung. Doli merasa bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stake holder yang hadir bahwa Golkar mampu melaksanakan Munaslub yang sama sekali bersih dan bebas dari praktik politik uang dan transaksi jual beli suara.

Indikator ketiga adalah sejauh mana Airlangga memiliki kemauan keras, konsistensi, dan dukungan kuat dari semua pemangku kepentingan untuk mampu menyusun kepengurusan yang sama sekali berwajah baru dan kontras dengan yang lama.

Indikator keempat adalah apakah DPP Golkar berani mengambil keputusan yang mendorong pembubaran Pansus Hak Angket KPK. Menurut Doli, dirinya pernah mendengar Airlangga memiliki rencana tersebut, sehingga pelaksanaannya tinggal menunggu ada kesepakatan kolektif formal institusi saja.

Indikator kelima adalah siapa sosok yang akan ditempatkan Golkar menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Menurut Doli, tentu figur yang akan ditempatkan itu adalah figur yang harus dikenal sebagai figur yang bersih, tidak punya rekam jejak yang berpotensi terjerat masalah hukum serta tidak pernah, sedang, dan akan tersangkut isu korupsi.

Indikator keenam adalah pada saat Golkar menghadapi tahap akhir penetapan calon-calon Kepala Daerah awal Januari nanti. Golkar bersama partai politik lain akan masuk pada tahap finalisasi penentuan calon yang akan diusung.

"Keberhasilan enam indikator itu akan memudahkan Golkar untuk melangkah menuju Golkar Baru, Gokar Bersih, dan Golkar Bangkit, memenangkan hati rakyat serta pemilu 2019," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement