REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak SMP Negeri 32 Jakarta Barat telah berkali-kali mengajukan renovasi sekolah ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Tidak hanya ada bangunan tua yang perlu diperhatikan, gedung sekolah tersebut kekurangan ruang sehingga harus membagi muridnya untuk sekolah pagi dan siang. "Pagi itu kelas 8 sebagian dan kelas 9. Kalau siang itu kelas 7 dan 8," kata salah satu guru di SMPN 32 Jakarta Barat, Syaifudin Basri, di lokasi, Jumat (22/12).
Selama ini, renovasi yang dilakukan hanyalah renovasi kecil seperti membetulkan keramik, atau memperbaiki atap yang bocor. Padahal, menurut Basri, sekolahnya sangat membutuhkan bangunan baru supaya seluruh anak didiknya bisa sekolah pada pagi hari.
Terkait bangunan cagar budaya yang roboh, salah satu guru lainnya, Silaban mengatakan proses renovasinya tidak lancar karena bangunan tersebut diurus oleh dua dinas. Dinas tersebut adalah Dinas Parwisiata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Dinas Pendidikan (Disdik).
Meskipun begitu, Silaban berharap gedung sekolahnya bisa segera diperbaiki sehingga pada saat libur sekolah usai, bisa kembali dilakukan kegiatan belajar mengajar. "Harapan kami, supaya bisa ini diangkat menjadi berita positif supaya bisa segera dibangun lagi. Di sini kami tidak mencari kambing hitam siapa yang bertanggung jawab, tetapi harapannya supaya ini cepat selesai," tutur Silaban.