REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Tahun depan Indonesia akan memasuki rangkaian tahun politik Pilkada Serentak 2018 dan pemilu di 2019. Banyak pihak yang khawatir dampak yang ditimbulkan di tahun politik mendatang.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menaruh perhatian yang besar pada hal tersebut. Menurutnya, rakyat Indonesia harus memahami bahwa pilkada dan pemilu adalah pesta rakyat. Disitulah momen tepat implementasi kedaulatan rakyat.
Jadi sangat disayangkan jika rakyat apatis lalu memutuskan tidak berpartisipasi atau golput.Sangat penting untuk rakyat sadari bahwa rakyat memiliki hak yang sudah diberikan UUD melalui Pasal 1 ayat 2 yang menyatakan kedaulatan berada di tangan rakyat Indonesia," ujar Hidayat, usai gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Bengkulu, Kamis (21/12).
Oleh karena itu Hidayat berpesan kepada masyarakat jangan sampai memilih golput. Jika rakyat menyadari haknya itu dan berpartisipasi aktif secara baik maka rakyat akan memilih pemimpin terbaik."Bupati terbaik, gubernur terbaik, DPRD terbaik, DPR terbaik, Presiden terbaik sehingga dampak baiknya akan kembali kepada rakyat. Itulah tanda mencintai Indonesia, kata HNW.
Hidayat menekankan, yang perlu dipegang dan diingat seluruh rakyat Indonesia, menghadapi tahun politik harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tetap menjaga kecintaan kepada Indonesia. Untuk itu, kata dia, upaya-upaya untuk menuju kecintaan kepada Indonesia sangat penting dilakukan.
Salah satunya dengan memahami kembali nilai-nilai luhur bangsa melalui berbagai cara salah satunya dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Ia menilai sangat penting sekali mengenal tentang Indonesia kita melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR. Tujuannya tidak lain agar semakin memahami dan semakin sayang kepada Indonesia.
"Jika kita semakin mengenal dan kemudian sayang kepada Indonesia maka maka kontribusi kita kepada Indonesia akan makin tinggi, salah satu konribusi itu adalah partisipasi kita pada penyelenggaraan pilkada dan pemilu yang akan datang, jelasnya.
Mengenal kembali Indonesia, akan menghilangkan kesalahpahaman di tengah masyarakat Indonesia. Di antaranya kesalahpahaman bahwa demokrasi Indonesia itu bidah atau kafir yang disebut Indonesia Phobia. "Intinya upaya-upaya rakyat Indonesia dalam mengenal kembali Indonesia salah satunya melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sangat tepat untuk lebih mencintai Indonesia dan menghilangkan segala kesalahpahaman-kesalahpahaman tersebut agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga," paparnya. n