REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum optimistis proses verifikasi terhadap dampak gempa dapat selesai secepatnya. Dengan begitu, maka perbaikan bangunan rusak dan penyaluran bantuan logistik bisa diberikan lebih cepat.
Politikus PPP ini mengatakan, dia banyak memperoleh laporan warga korban gempa yang meminta bantuan. Khususnya, untuk korban gempa yang rumahnya rusak.
"Masyarakat sekarang banyak datang ke kami minta diberi bantuan, terutama yang rumahnya tidak bisa dihuni. Terlalu lama hidup numpang tidak enak walau di keluarga sendiri. Mereka ingin aktivitas normal supaya kehidupan lancar," katanya pada wartawan, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (21/12).
Namun, menurut Uu, tidak semua anggaran perbaikan rumah dapat menggunakan bantuan tak terduga (BTT). Ia merasa Pemkab mesti meminta bantuan anggaran dari tingkat pemprov dan pemerintah pusat.
"Kami terbatas anggaran, lewat BPBD kami kasih proposal bantuan. Syaratnya harus ada keputusan darurat bencana itu sudah, tidak sulit untuk penuhi kriteria itu. Saya sudah minta sore kemarin lewat kepala (BPBD) langsung, jangan pkai staf," tuturnya.
Proses penyaluran bantuan tersebut tentunya membutuhkan akurasi verifikasi data korban gempa. Uu optimistis langkah verifikasi sudah berjalan efektif. Apalagi, dengan keterlibatan berbagai pihak.
"Tidak ada deadline BNPB untuk verifikasi, tapi kami butuh cepat. Masih terus diverifikasi sudah 90 persen, ada camat dan kades buat kumpulkan informasi," ujarnya.