Rabu 20 Dec 2017 22:16 WIB

Tragedi Berdarah di Kapal Wira Glory, Tiga Orang Tewas

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLGA -- Kapal Wira Glory yang berlayar dari Sibolga menuju Nias, Sumut, terpaksa kembali memutar haluan, Rabu (20/12) dinihari. Seorang penumpang melakukan bunuh diri setelah menikam tiga orang yang menyebabkan dua orang korban tewas dan satu lainnya luka berat.

Kapolres Sibolga AKBP Edwin H Hariandja mengatakan, KM Wira Glory berangkat dari Pelabuhan Pelindo Sibolga menuju Pelabuhan Gunung Sitoli, Selasa (19/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal itu mengangkut sekitar 700 penumpang.

"Tindak pembunuhan terjadi saat kapal sudah berada di perairan sekitar Pulau Mursala, Tapanuli Tengah, Rabu 20 Desember, sekitar pukul 00.30 WIB," kata Edwin, Rabu (20/12).

Edwin menjelaskan, seorang saksi bernama Sertu Robert mengaku mendapat laporan dari sejumlah penumpang mengenai adanya dua orang yang tergeletak bersimbah darah di Dek 1 belakang kapal.

Saat datang ke lokasi, dia melihat terduga pelaku masih memegang sebilah pisau dan tongkat besi. Pria tersebut belakangan diketahui bernama Demajaatulo Laia (56), petani yang tinggal di Ilihoru Dua, Lahusa, Nias Selatan.

Sementara dua orang yang sudah tergeletak tak bernyawa, yakni Peringatan Nduru (25), petani asal Botohili, Lahusa, dan Anugerah Waozatullo Zebua (25), masinis II kapal, warga Gunung Sitoli. Keduanya diduga dibunuh oleh Demajaatulo.

Peringatan tewas dengan luka parah pada leher sebelah kanan dan luka sobek pada jari jempol kaki kanan. Sementara Anugerah meninggal dengan luka tusukan pada dada kanan sebelah atas.

Selain kedua korban tewas, seorang penumpang lain, Odalige Harefa (50) juga ternyata diserang pelaku. Warga Desa Limba Barora, Gunung Sitoli Utara ini mengalami luka berat terkena sabetan benda tajam pada bagian leher.

Melihat situasi ini, Sertu Robert berusaha menenangkan dan membujuk Demajaatulo untuk meletakkan pisau dan besi yang dipegangnya. Namun, pria itu malah menyerang sehingga diberi tembakan peringatan tiga kali.

Tembakan peringatan itu tak diindahkan. Sertu Robert pun terpaksa menembak kaki, tangan dan badan Demajaatulo. Pelaku lalu mengarahkan pisau yang dia pegang ke lehernya sendiri dan menggorok dirinya hingga tewas.

Akibat kejadian ini, kapten kapal memutar haluan kembali menuju Pelabuhan Sibolga dan bersandar sekitar pukul 03.00 WIB. Jenazah kedua korban dan pelaku dibawa ke RSUD FL Tobing, Sibolga. Hingga kini, korban yang luka parah juga masih mendapat perawatan di sana.

Saat ini, polisi bersama instansi terkait, termasuk Lanal Sibolga, masih menyelidiki motif pembunuhan tersebut. Petugas menemukan sedikit kendala karena pelaku juga tewas akibat bunuh diri.

"Kami melakukan penyelidikan awal dan melakukan interogasi kepada saksi-saksi, dan menyita barang bukti," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Mangantar P Nainggolan.

Issha Harruma

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement