REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pendidikan vokasi atau kejuruan di Indonesia seringkali dianggap kurang bergengsi jika dibandingkan dengan sekolah menengah umum. Namun di Kudus, Jawa Tengah anggapan tersebut tak berlaku.
Bupati Kudus Musthofa Wardoyo mengatakan, Kudus justru menjadikan sekolah kejuruan sebagai lembaga pendidikan bergengsi. "Di Kudus, sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki standar kualitas nasional bahkan internasional," katanya, Selasa (19/12).
Setidaknya ada beberapa SMK berkualitas internasional di Kudus antara lain, SMK Maritim Wisuda Karya, SMK 1 Kudus yang fokus di kuliner, SMK NU Banat yang fokus di fesyen, serta SMK Raden Umar Said (RUS) yang fokus di animasi.
Berbagai fasilitas canggih yang dimiliki, membuat sejumlah SMK tersebut juga dibanjiri peminat dari seluruh Indonesia. Bahkan siswa sejumlah SMK tersebut sudah diincar berbagai perusahaan sejak belum lulus.
SMK NU Banat sudah memasarkan brand produk busana sendiri, yang diberi nama Zelmira. Mereka turut berpartisipasi dalam fashion show di Hongkong.
"Keberadaan sejumlah sekolah kejuruan berkualitas internasional di Kudus berkat konsistensi menjalankan visi pemerintah daerah dan kolaborasi yang apik dengan pihak swasta. Ini sesuai tekad kami, Kudus, Jawa Tengah untuk Indonesia, kuasai dunia," ujar Musthofa.
Ia, kata Musthofa, menerapkan strategi yang berbeda. Jika sebagian besar daerah lebih fokus pada pendidikan umum, ia fokus pada pendidikan vokasi dengan melakukan revitalisasi sekolah-sekolah kejuruan di Kudus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
