Selasa 19 Dec 2017 16:35 WIB

Harga Kebutuhan Melonjak, Bulog Kebanjiran Permintaan OP

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Operasi Pasar Daging Sapi Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Operasi Pasar Daging Sapi Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga berbagai kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 terus terkerek naik. Dari pantauan di sejumlah pasat tradisional di Kabupaten Banyumas, harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga paling tinggi pada telur ayam lehor. Selain itu, harga daging ayam dan gula pasir, juga terdorong naik.

''Telur ayam lehor sudah sejak awal terus mengalami kenaikan. Sekarang, harga telur di pasar tradisional sudah mencapai Rp 26.500 per kg. Padahal harga normalnya hanya Rp 12 ribu per kg,'' kata Warsiti, seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Wage Kota Purwokerto, Selasa (19/12).
 
Demikian juga dengan daging ayam pedaging, saat ini mencapai Rp 29 ribu. Dalam kondisi normal, harga daging ayam ini pada pada kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 26 ribu. Sedangkan harga gula pasir, juga mengalami kenaikan dari Rp 9.500 menjadi Rp 11 ribu per kg.
 
Warsiti menyebutkan, dari informasi yang dia peroleh dari agen telur yang biasa memasok barang dagangannya, kenaikan harga telur ini disebabkan berbagai faktor. Antara lain akibat musim hujan dan juga banyaknya warga masyarakat yang memiliki hajat.
 
''Musim hujan, menyebabkan produksi telur menurun. Sementara masyarakat banyak yang sedang menyelenggarakan hajat, sehingga harga telur ayam lehor mengalami lonjakan cukup tinggi,'' kata dia.
 
Sementara untuk harga beras, sebenarnya masih relatif stabil. Namun syabil di tingkat harga yang cukup tinggi. Dari pemantauan. harga beras medium di pasaran saat ini berkisar pada tingkat harga Rp 10 ribu-Rp 11 ribu per kg. ''Mungkin karena Bulog baru menyalurkan raskin dan menggelar OP, sehingga harga beras tidak terus mengalami kenaikan,'' kata Warsiti.
 
Kepala Sub Dolog Divre Banyumas, Setio Wastono, mengakui harga beras yang masih relatif tinggi di pasaran ini, menyebabkan pihaknya banyak menerima permintaan OP. ''Semua kabupaten wilayah di operasi Bulog Banyumas, mengajukan permintaan OP. Bukan hanya Pemkab yang mengajukan OP, tapi juga lembaga lain,'' kata dia.
 
Untuk memenuhi permintaan OP tersebut, Wastono menyebutkan, pihaknya sudah menyiapkan cadangan pemerintah yang diperkirakan cukup untuk menggelar beberapa kali OP. Khusus untuk OP, Bulog Banyumas menyediakan 5 ton beras. Beras medium untuk OP, menurutnya, dijual dengan harga Rp 8.100 per kg.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement