Selasa 19 Dec 2017 14:25 WIB

Nurdin Halid: Munaslub Terbuka untuk Calon Lain

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Nurdin Halid
Foto: Antara
Nurdin Halid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyebut forum musyarawah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar 19-20 Desember memang tidak membuka mekanisme pemilihan ketua umum. Hal ini karena dalam forum sebelumnya yakni sejak rapat pleno Golkar pada 13 Desember lalu maupun Rapat Pimpinan Nasional pada Selasa (18/12) kemarin telah menetapkan Airlangga sebagai ketua umum Partai Golkar.

"Kalau mekanisme yang sudah kita putuskan saat ini memang tidak ada pemilihan, sekarang kan kita sudah masuk tahapan ketiga, pertama pleno, kedua rapimnas sudah menyepakati, munas tinggal menetapkan," ujar Nurdin di sela-sela pelaksanaan Munaslub Golkar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada Selasa (19/12).

Meski begitu, dalam Munaslub masih terbuka jika memang ada calon yang ingin mengungkap keinginan maju sebagai calon ketua umum. Namun kata Nurdin, hal ini diserahkan sepenuhnya pada forum munaslub.

"Tapi kalau ada aspirasi munaslub ini hal yang biasa saja, dan itu akan disampaikan dalam forum munaslub, apapun yang diharapkan diaspirasikan peserta munaslub dan mendapat persetujuan semua peserta, maka itu akan menjadi agenda, itu hal yang normal saja," kata Nurdin.

Hal sama diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham bahwa semua terbuka dalam munaslub tergantung suara mayoritas peserta. Namun demikian, sesuai realitas yang terjadi mayoritas menginginkan Airlangga sebagai ketua umum Golkar.

"Dalam sebuah proses demokrasi Golkar itu sangat memungkinkan. Tapi saya hanya ingin mengatakan bahwa siapapun kader Golkar yang memahami realitas politik, yang memahami peta pemilih yang ada, yang mamahami perkembangan suara-suara daerah, saya punya keyakinan tdk ada maju," kata Idrus.

Hal ini karena sejak awal, mulai pada rapat pleno pada 13 Desember hingga Rapimnas mengarah dukungannya pada Airlangga terutama dari 34 Provinsi se-Indonesia. "Menurut informasi yang ada bahwa keputusan 34 provinsi itu diambil segera setelah ada rapat pimpinan di daerah itu untuk mengambil keputusan dalam mencalonkan dan memilih dan meminta Airlangga untuk ditetapkan sebagai ketua umum," kata Idrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement