Senin 18 Dec 2017 19:22 WIB

Jalan Tol Yogyakarta akan Dibangun Bertingkat

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan Jalan Tol/Ilustrasi
Foto: Republika
Pembangunan Jalan Tol/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon jalur (trase) tol Yogyakarta-Bawen sudah disetujui oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Jalur tersebut akan dibangun elevated (melayang) dengan ketinggian sembilan meter. Pembangunan secara elevated tersebut di atas selokan mataram untuk meminimalisasi pemukiman dan persawahan yang terdampak.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP ) Wahyu Utomo usai paparan di hadapan Gubernur DIY, di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (18/12).

"Pada prinipnya beliau (Sultan HB X) setuju, hanya ada beberapa catatan yang akan kita lihat hari ini. Tetapi intinya secara garis besar rute dan exitnya sudah oke. Beliau menanyakan hanya nantinya kalau ada jalan dari Bandara Kulon Progo di lingkar luar konteksnya bagaimana. Beliau juga menyampaikan agar pihak-pihak yang memerlukan tanah seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang Koordinasi lebih baik dengan Pemda," jelas Wahyu.

Terkait akses koneksi masuk tol di outer ringroad atau jalan lingkar luar barat utara yang kemudian keluar tol ke arah Jawa Tengah. Pak Gubernur minta akses dari desa ke desa tetap ada. "Kami upayakan meminimalisir pengadaan tanah supaya pembangunannya lebih cepat, dan kami minta penetapan lokasi oleh gubernur setelah diselesaikan amdalnya," tuturnya.

Lebih lanjut Wahyu menegaskan panjang tol yang berada di wilayah DIY sekitar 10,7 kilometer. Dari 10,7 kilometer tersebut sebagian besarnya bertingkat. "Sebagian besar tol layang berada di atas selokan mataram, kata Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini.

Meski diakui masih ada persawahan dan pemukiman yang akan terdampak karena menyesuaikan kebutuhan teknis keamanan jalan raya. "Kalau sesuai irigasi 100 persen enggak bisa juga karena saluran irigasi kan belok-belok. Sehingga kan enggak aman dan enggak nyaman untuk kendaraan, nanti nyemplung. Jadi kita sesuaikan geometrinya. Supaya keamanan terjamin. Tapi kita upayakan semaksimal mungkin mengikuti selokan Mataram," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement