Senin 18 Dec 2017 16:15 WIB

Hingga November 2017, Ratusan Bencana Landa Kota Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi meninjau jembatan yang ambruk di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sepanjang kurun waktu Januari-November 2017 terjadi sebanyak 140 kali kejadian bencana di Kota Sukabumi. Dari ratusan kasus tersebut yang paling mendominasi adalah bencana tanah longsor.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, ratusan kasus bencana di Kota Sukabumi ini terdiri atas kebakaran, banjir, tanah longsor, angin topan, gempa bumi, dan cuaca ekstrem. "Bencana yang terdata bertambah hingga akhir Nopember 2017 mencapai 140 kasus, " kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Senin (18/12).

Menurut dia, pada 2017 ini bencana yang paling banyak adalah tanah longsor sebanyak 47 kejadian. Disusul berikutnya cuaca ekstrem sebanyak 32 kasus, kebakaran sebanyak 21 kasus, banjir sebanyak 18 kasus, gempa bumi 18 kasus, dan angin topan sebanyak 4 kasus.

Menurut Zulkarnain, pada 2016 lalu pun bencana longsor paling tinggi yakni sebanyak 64 kasus dari total bencana sebanyak 187 kasus. Sementara bencana lainnya pada tahun itu yakni banjir 45 kasus, angin topan sebanyak 35 kasus, kebakaran dan cuaca ekstrem jumlahnya sama 20 kasus serta gempa bumi 3 kasus.

Zulkarnain menerangkan, bencana tanah longsor mendominasi karena sebagian wilayah Sukabumi memang rawan pergerakan tanah dan longsor. Hal itu terutama di sejumlah titik seperti di Kelurahan Cisarua dan Subangjaya yang berada di Kecamatan Cikole.

Kasus bencana alam ini ungkap Zulkarnain, tersebar di tujuh kecamatan. Kejadian bencana terbanyak terdapat di Kecamatan Cikole yakni 40 kali peristiwa bencana. Sementara kecamatan lainnya yakni Gunungpuyuh 19 kasus, Warudoyong dan Citamiang sebanyak 15 kasus bencana. Sisa kasus bencana lainnya tersebar di Kecamatan Cibeureum 13 kasus, Lembursitu 12 kasus, dan  Baros 8 kasus.

Di sisi lain, kata Zulkarnain, kasus bencana di Sukabumi mengalami tren kenaikan sejak Juli 2017 hingga Nopember 2017. Pada Juli lalu kasus bencana dilaporkan hanya tiga kasus. Selanjutnya pada Agustus naik menjadi empat kasus dan September meningkat menjadi tujuh kasus. Pada Oktober kasus bencana mengalami kenaikan menjadi 12 kasus dan terakhir pada November naik menjadi 16 kasus.

Fenomena ini, ujar Zulkarnain, harus disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Hal itu khususnya untuk warga yang tinggal di kawasan yang rawan bencana baik longsor maupun banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement