Senin 18 Dec 2017 15:33 WIB

Demokrat Kritik Sikap Golkar di Pilkada Jabar

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, mengkritisi sikap Golkar yang dinilai tidak konsisten terhadap dukungan kepada calon gubernur (cagub) di Pilkada Jawa Barat (Jabar). Meski demikian, Demokrat juga menyebut bahwa pencabutan dukungan Golkar atas Ridwan Kamil memungkinkan komunikasi berlangsung parpol lebih terbuka.

"Sekalipun saya kurang menyukai inkonsistensi terhadap kawan-kawan kami yang sudah memberikan dukungan (ke salah satu cagub), ya sudahlah diteruskan walaupun mungkin ada persoalan lain di internal mereka, " ujar Hinca kepada wartawan usai memberikan pemaparan dalam rilis survei Polmark Indonesia, bertajuk 'Jokowi dan Masa Depan Kita' di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18 /12).

Dia melanjutkan, sikap Golkar tersebut berakibat adanya perunahan yang cukup signifikan dalam peta dukungan Pilkada Jabar. Namun, perubahan ini disebutnya sebagai hal positif.

"Komunikasi antarparpol sekarang menjadi terbuka lagi. Karena ada kemungkinan pasangan calon baru dan alternatif calon lain termasuk juga kepada pasangan calon yang sudah kami umumkan," tutur Hinca.

Menurutnya, masih ada waktu sekitar setengah bulan untuk menuntaskan dukungan di Pilkada Jabar ini. Demokrat sendiri saat ini masih bersama PKS mendukung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu (Demiz-Syaikhu) sebagai cagub-cawagub Pilkada Jabar 2018.

Lebih lanjut Hinca menyebut jika dukungan dua parpol itu cukup untuk mengusung Demiz-Syaikhu. Sebab, baik Demokrat dan PKS sama-sama memiliki 12 kursi di DPRD Jabar. "Jadi ada 24 kursi, sudah mencukupi syarat minimum dukungan sebanyak 20 kursi, " ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement