REPUBLIKA.CO.ID, MUNGKIT -- Belasan orang dilaporkan tertimbun longsoran material pasir di depo penambangan pasir Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Senin (18/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka merupakan penambang pasir di lereng Gunung Merapi.
Informasi yang diperoleh dari petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, menyebutkan, saat musibah terjadi para korban ini tengah malakukan kativitas penambangan pasir, yang berada di perbatasan kawasan Beghoe Pendem dengan Cawang. Dari belasan korban yang tertimbun material galian pasir ini, delapan orang ditemukan dalam kondisi tewas.
Sementara delapan orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup. "Beberapa di antaranya mengalami luka berat," kata petugas BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto.
Baik korban tewas maupun korban yang mengalami luka- luka, jelasnya, saat ini sudah berada di RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang. Saat ini tim gabungan ungka BPBD Kabupaten Magelang, bersama TNI, Polri, Damkar, dan relawan melakukan masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Diperkirakan jumlah penambang yang tertimbun dalam musibah ini mencapai 17 orang. Saat ini, di lokasi kejadian masih terus dilakukan upaya pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. "Kebetulan cuaca di lokasi tidak hujan dan sangat mendukung," ungkapnya melalui sambungan telepon.
"Sementara itu satu korban tewas telah teridentifikasi atas nama Zaenudin (32) warga Dusun Kemburan, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang," katanya, menambahkan.
Sedangkan, korban yang mengami luka luka antara lain, Herman (27); Sukaedi (35) dan Nur Kholik (20). Ketiganya warga Dusun kudusan, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Selain itu Harsoyo (30) Alamat Desa Ngeren, Kecamatan Grabag; Asnawi (22) Alamat Desa Garungan, Kecamatan Grabag; Samsuri (30) Alamat Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung; Royani (30) Alamat Dusun Jamblangan, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung dan Suyatno (38) Alamat Godean, Sleman.