Senin 18 Dec 2017 05:38 WIB

Hasil Survei, Uu Ruzhanul Ulum Paling Pantas Dampingi Emil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, menggelar pertemuan terkait Pilgub Jabar dengan kader PPP Uu Ruzhanul Ulum, di Pendopo Kota Bandung (ilustrasi)
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, menggelar pertemuan terkait Pilgub Jabar dengan kader PPP Uu Ruzhanul Ulum, di Pendopo Kota Bandung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menjadi calon wakil gubernur yang paling pantas mendampingi Ridwan Kamil (Emil). Hal tersebut, berdasarkan hasil survei eLSID (Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi) yang dilakukan pada 30 November hingga 8 Desember. Survei tersebut dilakukan terhadap 630 responden yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat.

Menurut Direktur eLSID, Dedi Barnadi, dalam survei itu responden diajukan dua simulasi tentang calon wakil gubernur yang pantas mendampingi Emil pada Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018. Pertama, ia mengajukan lima nama yang menjadi wakil gubernur tersebut.

Hasilnya, dai kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dianggap menjadi yang paling pantas menurut 22,8 persen responden. Di urutan dua dan tiga terdapat Uu Ruzhanul Ulum (19,8 persen), dan Daniel Mutaqien (12,3 persen). Sedangkan responden yang tidak menjawab sebanyak 25 persen.

Dedi mengatakan, pada simulasi kedua, saat nama Aa Gym tidak diajukan sebagai calon wakil, Uu Ruzhanul Ulum berada di urutan teratas. Yakni, sebanyak 23,8 persen responden menilai Bupati Tasikmalaya itu sebagai sosok yang paling pantas menjadi pasangan Emil. Penilaian responden terhadap Uu ini jauh melebihi pesaing terdekatnya yakni Daniel Mutaqien yang hanya dinilai pantas oleh 14,9 persen responden.

Namun, dia mengatakan, saat nama Aa Gym dihilangkan, responden yang asalnya memilih dai tersebut beralih ke Uu dan sebagiannya belum mau menjawab. Ini terlihat dari adanya peningkatan pada Uu dan yang belum menjawab. "Saat ada Aa Gym, Uu dinilai pantas oleh 19,8 persen responden. Saat nama Aa Gym enggak ada, jadi 23,8 persen," ujar Dedi, Ahad (17/12).

Sedangkan untuk responden yang tidak memilih, dia mengatakan, jumlahnya meningkat dari 25 persen, menjadi 34,4 persen saat nama Aa Gym dihilangkan. Dedi mengatakan, dalam simulasi kedua pihaknya sengaja menghilangkan nama Aa Gym karena pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu kecil kemungkinan diusung partai politik untuk menjadi wakil Emil. "Sekarang kan partai pengusung Ridwan Kamil sudah punya calon, dan itu bukan Aa Gym," katanya.

Menurut Dedi, responden memiliki beberapa alasan utama sehingga menilai Uu sebagai yang paling pantas untuk menjadi pendamping Emil. Lembaga surveinya pun, sudah melakukan survei juga dengan mewawancara 45 tokoh Jawa Barat. Hasilnya, Uu identik sebagai sosok yang berpengalaman di pemerintahan. "Saat kami menyebut nama Uu, yang pertama diketahui oleh responden itu ya Bupati Tasikmalaya," katanya.

Selain itu, dia mengatakan, responden pun menilai Uu sebagai santri yang kental dengan kultur pesantren. "Lalu apa yang responden ketahui dari Uu selain bupati? Jawabannya santri dan tokoh pesantren," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement