Sabtu 16 Dec 2017 11:40 WIB

Pascagempa, Warga Sebut Situasi di Pangandaran Mulai Normal

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Suasana rumah warga di Kampung Cisaat Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasik, Sabtu (16/12). Genting rumah banyak mengalami kerusakan akibat gempa.
Foto: Rizki Suryarandika
Suasana rumah warga di Kampung Cisaat Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasik, Sabtu (16/12). Genting rumah banyak mengalami kerusakan akibat gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi yang titik pusatnya berada di Kabupaten Tasikmalaya ikut dirasakan pula di Kabupaten Pangandaran pada Jumat, (15/12) mejelang tengah malam. Sempat terjadi kepanikan warga karena sirene peringatan tsunami berbunyi usai gempa. Namun kini situasi di Pangandaran berangsur pulih.

Salah seorang warga Kecamatan Parigi, Ade, mengatakan aktivitas warga di Pangandaran telah kembali seperti semula. "Sudah aman. Sekarang buktinya kegiatan olahraga dilaksanakan, terus wisatawan masih banyak berdatangan. Jadi menurut saya aman," ujarny kepada Republika, Sabtu (16/12). 

Dia pun bercerita mengenai gempa tersebut. Awalnya, dia tidak merasa tidak kaget dengan gempa yang terjadi pertama kali. Namun, ia baru panik usai gempa susulan dengan intensitas tinggi. 

Ia pun segera berlarian keluar rumah menyelamatkan anggota keluarganya. “Kalau di Pangandaran gempa kecil agak sering. Jadi gempa pertama saya diam saja baru gempa yang kedua itu gede baru bawa anak-anak keluar," kata dia. 

Ia sempat berkumpul bersama warga lainnya di titik kumpul yang lokasinya terbilang cukup tinggi guna menyelamatkan diri. Setelah status peringatan dini tsunami dicabut, dirinya pun kembali pulang ke rumah. 

Diketahui, pada hari ini diadakan pula ajang perlombaan olahraga air di pantai Pangandaran. Kawasan pantai Pangandaran kembali ramai untuk menyaksikan lomba tersebut seusai gempa kemarin malam. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement