REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gempa bumi yang titik pusatnya berada di Kabupaten Tasikmalaya ikut dirasakan pula di Kabupaten Pangandaran pada Jumat, (15/12) mejelang tengah malam. Sempat terjadi kepanikan warga karena sirene peringatan tsunami berbunyi usai gempa. Namun kini situasi di Pangandaran berangsur pulih.
Salah seorang warga Kecamatan Parigi, Ade, mengatakan aktivitas warga di Pangandaran telah kembali seperti semula. "Sudah aman. Sekarang buktinya kegiatan olahraga dilaksanakan, terus wisatawan masih banyak berdatangan. Jadi menurut saya aman," ujarny kepada Republika, Sabtu (16/12).
Dia pun bercerita mengenai gempa tersebut. Awalnya, dia tidak merasa tidak kaget dengan gempa yang terjadi pertama kali. Namun, ia baru panik usai gempa susulan dengan intensitas tinggi.
Ia pun segera berlarian keluar rumah menyelamatkan anggota keluarganya. “Kalau di Pangandaran gempa kecil agak sering. Jadi gempa pertama saya diam saja baru gempa yang kedua itu gede baru bawa anak-anak keluar," kata dia.
Ia sempat berkumpul bersama warga lainnya di titik kumpul yang lokasinya terbilang cukup tinggi guna menyelamatkan diri. Setelah status peringatan dini tsunami dicabut, dirinya pun kembali pulang ke rumah.
Diketahui, pada hari ini diadakan pula ajang perlombaan olahraga air di pantai Pangandaran. Kawasan pantai Pangandaran kembali ramai untuk menyaksikan lomba tersebut seusai gempa kemarin malam.