Jumat 15 Dec 2017 18:30 WIB

Arif Satria: Inilah Peran Kekinian yang Harus Dimiliki IPB

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Maman Sudiaman
Dr Arif Satria SP, MSi, rektor IPB periode 2017-2022.
Foto: Dok IPB
Dr Arif Satria SP, MSi, rektor IPB periode 2017-2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rencana Jangka Panjang (RJP) 2019-2045 meneguhkan Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi Techno-Socio-Enterpreneurial University. Rektor IPB Periode 2017-2022, Arif Satria, menjelaskan, dengan status itu, kontribusi dan peran IPB di masa mendatang lebih dituntut dalam pemberdayaan dan pengayaan masyarakat serta menjadi solusi permasalahan bangsa.

Arif menjelaskan, IPB memiliki sejumlah peran kekinian yang harus dikedepankan. Di antaranya, dalam menghasilkan lulusan unggul adaptif terhadap perubahan yang mampu mendukung proses transformasi ekonomi di era sharing economy.

"IPB adalah ladang persemaian yang subur bagi calon-calon pemimpin bangsa yang berintegritas dan mampu menjadi trendsetter perubahan di era disrupsi ini," ujar Arif dalam sambutan pertamanya sebagai rektor terpilih di Auditorium Andi Hakim Nasution, IPB Dramaga, Bogor, Jumat (15/12).

Arif menambahkan, IPB juga harus bisa menjadi solusi atas segala persoalan riil di masyarakat serta menjadi rujukan utama. Baik di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika di tingkat nasional maupun global. Riset-riset IPB pun harus diarahkan untuk menghasilkan inovasi konkrit dalam menggerakkan ekonomi rakyat. "Karena itu, tema riset ke depan harus diiringi semangat inovasi untuk kemandirian bangsa," ujar Arif.

Salah satu hal strategis dalam waktu dekat yang akan segera dibangun adalah Tani Center. Pusat ini dimanfaatkan sebagai pintu untuk membuka akses petani terhadap inovasi teknologi dan informasi IPB sekaligus akses petani untuk berbagi pengalaman. Peran selanjutnya yang harus dikedepankan IPB adalah dalam penentuan arah kebijakan nasional.

"Tentunya, harus diisi dengan semangat keberpihakan kepada petani, peternak, nelayan dan masyarakat sekitar hutan," tutur Arif.

Dalam menyelesaikan agenda global, IPB harus menjadi bagian penting dalam nation building. Caranya, kata Arif, dengan menghasilkan lulusan berkarakter dengan nasionalisme yang tinggi. Baca juga: 4 Tantangan IPB Menurut Rektor Terpilih

Mantan Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB ini tidak menampik, peran-peran tersebut bukanlah hal mudah dan ringan, melainkan perlu prasyarat berupa ekosistem akademik yang kondusif. "Baik aspek sistem nilai dan budaya unggul, modal sosial, infrastruktur, sumber daya manusia, sistem manajemen modern maupun pendanaan yang memadai," ucap pria yang piwai memainkan bass ini.

Tapi, bukan berarti, IPB harus berpasrah. Arif menuturkan, semua peran itu harus diikuti dengan kekuatan hati dan kepekaan sosial sehingga mendekatkan IPB dengan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement