REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan akan mengumumkan pasangannya sebagai calon wakil gubernur pada Senin (18/12). Menurutnya ada beberapa kriteria untuk pendamping yang akan dipilihnya.
"Saya saat ini sedang memilih calon pasangan saya berdasarkan beberapa kriteria. Insya Allah akan diumumkan pada hari Senin mendatang," kata Ridwan Kamil saat berkunjung ke kantor LKBN Antara, di Wisma Antara, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/12).
Hadir pada pertemuan tersebut Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat, Kepala Divisi Pemberitaan Umum Perum LKBN Antara Erafzon Saptiyulda serta beberapa manajer. Menurut Ridwan Kamil, dirinya memilih calon pasangannya setelah mencapai kesepakatan dengan partai-partai politik pengusungnya.
Ridwan Kamil sampai saat ini diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golkar (PG). Masing-masing partai politik pengusungnya, menurut Ridwan, saling mengusulkan kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur.
"Posisi calon wakil gubernur hanya satu, tapi masing-masing partai pengusung mengusulkan calonnya," katanya.
Ridwan menjelaskan, karena semua mengusulkan, sehingga setelah melalui musyawarah disepakati Ridwan Kami yang memilih pasangannya dengan persyaratan tertentu. Wali Kota Bandung periode 2013-2018 ini menginginkan, pasangannya pada pilkada serentak 2018 adalah memiliki popularitas dan elektabilitas cukup tinggi serta memiliki "chemistry".
"Kalau pasangan saya tidak populer dan elektabilitasnya rendah sulit terpilih. Saya juga mempertimbangkan faktor 'chemistry', karena pasangan itu akan bekerja bersama saya," katanya.
Namun, Ridwan enggan menyebut lebih jauh calon pasangannya, apakah dari partai politik atau profesional. Ketika ditanya soal nama Abdullah Gymnastiar atau AA Gym, Ridwan juga mengelak, dengan mengatakan, partai politik pengusungnya sudah menutup pendaftaran bakal calon dari jalur perseorangan.
"Tapi, dalam politik semuanya serba mungkin. Selama janur kuning belum berkibar, semuanya masih serba mungkin," katanya.