Kamis 14 Dec 2017 15:49 WIB

Tiga Langkah Tanggulangi KLB Difteri di Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Imunisasi difteri.
Foto: Antara.
Imunisasi difteri.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jawa Timur (Jatim), Benny Sampirwanto mengkalim, Pemerintah Provinsi Jatim saat ini tengah melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggukangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri. Langkah itu dilakukan untuk menekan penyebaran dan meluasnya penyakit ini di tengah-tengah masyarakat.

Langkah pencegahan dan penanggulangan itu, Benny mengatakan, dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, lewat tiga langkah kewaspadaan difteri. Pertama, melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus difteri baru yang ditemukan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah atau banyaknya kasus difteri pada kontak erat, sebaran kasus, dan faktor-faktor penyebab penularan, serta menetapkan masuk dalam KLB apa tidak.

"Selain itu merumuskan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan KLB. Itu dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota yang ada di Jatim," kata Benny di ruang kerjanya di Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya, Kamis (14/12).

Langkah kedua, melakukan pencegahan dan penanggulangan KLB difteri dengan cara intensifikasi sosialisasi kewaspadaan difteri, pencarian aktif suspek, maupun kasus tambahan, tatalaksana kasus difteri sesuai standar yang harus dirawat inap diruang khusus infeksius. Selain itu juga dilakukan evaluasi cakupan imunisasi difteri di lokasi penemuan kasus untuk mengetahui populasi rentan.

"Apabila terjadi KLB maka dilakukan pemberian imunisasi difteri tanpa memandang status imunisasi difteri sebelumnya," ujar Benny.

Selain itu, langkah lain juga dilakukan melalui pemberian pengobatan profilaksia kepada kontak erat penderita difteri. Disamping itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan dan mendistribusi logistik anti difteri serum (ADS) dan antibiotik, serta vaksin DPT Hib, DT, Td. "Serta memfasilitasi pemeriksaan spesimen untuk menetapkan diagnosa ke lab rujukan nasional BBLK Surabaya," kata Benny.

Langkah ketiga, lanjut Benny, dengan cara menggelar kegiatan bulan akselerasi cakupan imunisasi difteri tujuh dosis di Jatim melalui imunisasi rutin, sweeping, imunisasi lanjutan dan imunisasi di SD. Dalam kegiatan tersebut, anak yang baru lahir sampai dengan Kelas 5 SD akan mendapatkan tujuh dosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement