Kamis 14 Dec 2017 09:06 WIB

Mayoritas Nelayan Sukabumi Belum Melaut Akibat Cuaca Buruk

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan
Foto: Eric Ireng/Antara
Nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagian besar nelayan di selatan Sukabumi belum mencari ikan di tengah lautan. Sebab, kondisi cuaca di lautan yang kurang mendukung untuk melaut.

Sebelumnya, peristiwa gelombang pasang air laut menerjang Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. Dampaknya, banyak perahu nelayan tradisonal mengalami kerusakan. 
 
"Dari pantauan mayoritas nelayan belum melaut dan perahunya bersandar di dermaga," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Ayom Budi Prabowo kepada Republika.co.id, Kamis (14/12). Nelayan kata dia belum melaut karena faktor cuaca buruk di lautan seperti gelombang yang tinggi dan angin kencang.
 
Kondisi tersebut lanjut Ayom dikhawatirkan berdampak pada keselamatan para nelayan. Selain itu lanjut dia bila tetap melaut pun hasil yang akan diperoleh pun belum tentu maksimal.
 
Ayom mengungkapkan, DKP mengimbau agar nelayan waspada ketika memilih tetap melaut. Hal ini sesuai dengan himbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofikasi (BKMG). Di mana gelombang di selatan Sukabumi bisa mencapai antara dua meter hingga enam meter. 
 
Di sisi lain, Kepala Seksi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) DKP Kabupaten Sukabumi Andi mengatakan, gelombang pasang yang menerjang Sukabumi beberapa waktu lalu menyebabkan banyak perahu nelayan yang rusak. Namun hingga kini petugas masih meminta data jumlah perahu yang mengalami kerusakan dari enam TPI yang ada di selatan Sukabumi.
 
Saat ini terang Andi, pengelola TPI baru mengirimkan gambar laporan kerusakan perahu nelayan yang rusak. Perahu nelayan yang rusak itu berada di Cisolok, Cibangban, Ujunggenteng, Palabuhanratu, Ciwaru, dan Minajaya.
 
Andi menerangkan, kebanyakan perahu nelayan yang rusak tersebut adalah jenis congkreng atau perahu tradisional. Di mana kata dia pada saat terjadi gelombang pasang perahu tersebut terhempas ombak dan mengalami kerusakan pada beberapa bagian. Dikatakan Andi, kondisi gelombang pasang yang menyebabkan kerusakan perahu nelayan berdampak pada minimnya hasil tangkapan ikan. Selama ini lanjut dia, hasil tangkapan ikan nelayan Sukabumi kebanyakan jenis layur, cakalang, dan tuna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement