Selasa 12 Dec 2017 23:08 WIB

Pasokan Gas 'Melon' di Gunung Kidul Masih Aman

Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum mengajukan tambahan pasokan elpiji bersubsidi ukuran tabung tiga kilogram menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Yuniati Ekoningsih di Gunung Kidul, Selasa mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mengajukan tambahan elpiji tiga kg.

"Dari laporan yang masuk, memang pangkalan sudah mengalami peningkatan penjualan,'' katanya. ''Tapi stok gas masih aman, sehingga belum perlu untuk melakukan penambahan.''

Ia mengatakan kebutuhan elpiji tiga kg di Gunung Kidul rata-rata 200.000 tabung per bulan. Namun, kebutuhannya meningkat 40.000-an tabung per bulan saat hari besar seperti Lebaran dan Natal. "Setiap hari raya biasanya kami mengajukan tambahan," katanya.

Yunianti mengatakan pihaknya rutin melakukan monitoring terhadap persebaran elpiji tiga kg untuk mencegah penyelewengan. Pihaknya melakukan pemantuan di tingkat agen. Bila ada indikasi penyalahgunaan, mereka akan langsung melakukan tindakan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement