REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Aparat keamanan Polres Banyumas memberikan perhatian khusus pada tiga desa yang akan ikut pelaksanaan pilkades serentak.
"Sebenaranya ada 17 desa di 12 kecamatan yang ikut pilkades serentak. Namun dari jumlah desa tersebut, yang kami nilai paling rawan ganguan keamanan ada tiga," jelas Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun.
Hal itu disampaikan Kapolres usai apel gelar pasukan dan simulasi pengamanan pilkades serentak di Mapolres Banyumas, Selasa (12/12).
Dalam pengamanan pilkades tersebut, Polres melibatkan aparat dari Satpol PP dan juga TNI. Pilkades serentak di Kabupaten Banyumas, rencananya akan dilaksanakan 18 Desember mendatang.
Kapolres tidak menyebutkan desa mana saja yang masuk kategori rawan keamanan. Dia menyebutkan, ketiga desa itu masuk kategori rawan karena masing-masing calon kades yang bersaing, memiliki massa pendukung yang sama-sama kuat. Para pendukungnya juga siap melakukan apa saja jika hasil pilkades tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolres menyatakan, aparatnya secara persuasif terus melakukan edukasi pada masyarakat setempat agar tidak sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.
Namun untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa, Kapolres menyatakan, pengamanan di tiga desa tersebut lebih ditingkatkan dibandingkan desa lainnya.
Bila untuk desa dengan kategori aman setiap TPS hanya dijaga 30 personel yang berasal dari unsur Polri, Linmas dan TNI, sedangkan untuk desa yang masuk kategori rawan akan lebih dari itu.
"Di desa yang masuk dalam kategori rawan, maka setiap TPS akan dijaga 50 personel. Selain itu Tim Bawor dengan kekuatan 33 personel dengan persenjataan lengkap, juga kami siapkan untuk bisa dimobilisasi ke desa-desa yang terjadi ganguan keamanan," jelasnya.
Kapolres menyebutkan, secara keseluruhan akan ada 560 personel dari Polres Banyumas yang akan diturunkan untuk melakukan pengamanan pilkades serentak. Jumlah ini masih ditambah personel dari Linmas, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan TNI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika