Selasa 12 Dec 2017 20:31 WIB

'Banyak Perebut Kursi Ketua DPR, Kroni Setnov Tersingkir'

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto menaiki tangga untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto menaiki tangga untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengungkapkan banyaknya nama-nama calon yang akan menggeser Setya Novanto dari kursi ketua DPR bakal membuat kroni-kroni Novanto tersingkir. Namun di satu sisi, ia mengakui, ada dampak negatifnya.

"Dengan banyaknya nama yang muncul di luar faksi Setnov, maka akan semakin bagus, karena akan juga menggerus kroni-kroninya Setnov," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, kepada Republika.co.id, Selasa (12/12).

Meski begitu, Ujang menjelaskan, banyaknya calon pengganti Setnov sebagai ketua DPR tentu memiliki dampak negatif tersendiri terhadap fraksi Golkar di DPR. Sebab menurut dia, hal itu bisa menimbulkan situasi terjadinya pengkotak-kotakan di dalam fraksi Golkar. Sehingga, saling sikut sesama anggota fraksi dapat terjadi.

"Dampaknya akan buruk bagi Golkar. Di saat Golkar harus bangkit, justru yang terjadi saling sikut. Golkar bisa saja ditinggalkan oleh konstituennya," kata dia.

Nama-nama yang bermunculan sebagai calon penggeser Setnov dari kursi Ketua DPR, yaitu Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang, dan Zainudin Amali. Menurut Ujang, berapapun jumlah calon pengganti Ketua DPR Setnov, maka di antara kubu-kubu tersebut akan saling gebuk.

"Berapapun jumlahnya, jika terkait jabatan, maka akan saling gebuk," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement