Selasa 12 Dec 2017 19:29 WIB

RSUD Cianjur Tangani Dua Kasus Baru Difteri

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memperlihatkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri di Puskesmas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memperlihatkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri di Puskesmas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dua orang warga Kabupaten Cianjur dilaporkan menderita gelaja penyakit difteri. Kini keduanya telah mendapatkan penangan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur.

Informasi dari RSUD Cianjur menyebutkan, kedua orang warga tersebut beradal dari Kecamatan Pacet dan Cikalongkulon. Warga yang diduga mengalami gejala difteri ini dirawat di Ruang Anggrek RSUD Cianjur.

Direktur Utama RSUD Cianjur, Ratu Tri Yulia menerangka, kedua orang tersebut telah mendapatkan penanganan intensif. "Sudah di ruang khusus dan ditangani dokter," kata dia kepada wartawan Selasa (12/12).

Menurut Ratu, proses penyembuhan pasien difteri tergantung pada tingkat daya tahan tubuh seseorang. Ia menerangkan bila kondisinya cukup baik maka bisa sembuh dalam waktu lima hari. Namun kata dia pasien harus secara berkala memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Neneng Efa Fatimah menerangkan, total jumlah kasus difteri yang tercatat di sepanjang 2017 mencapai empat kasus. Di mana terang dia total yang terkena difteri mencapai sebanyak sebeles orang.

Kasus difteri tersebar di sejumlah kecamatan seperti di Cikadu. Kasus yang muncul ini telah ditangani oleh tim medis.

Neneng mengungkapkan, dinkes juga kini memantau kasus anak usia tujuh tahun di Kelurahan Solokpandan Kecamatan Cianjur yang diduga terkena difteri. Kasus ini ditangani dokter dan anak ini diminta ke rumah sakit namun hingga kini belum datang, cetus dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement