Senin 11 Dec 2017 19:06 WIB

Dinkes DKI Minta Seluruh Rumah Sakit Sediakan Ruang Isolasi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Winda Destiana Putri
Imunisasi Massal Difteri. Seorang balita menangis saat melakukan imunisasi Difteri di Posyandu Mawar, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (11/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Imunisasi Massal Difteri. Seorang balita menangis saat melakukan imunisasi Difteri di Posyandu Mawar, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah meminta seluruh Rumah Sakit (RS) menyediakan tempat isolasi untuk difteri. Saat ini, sebagian besar rumah sakit sudah memiliki ruang isolasi yang jumlahnya mencukupi.

"Kita di rumah sakit misal di RS Koja kalau enggak salah ada 14 ruangan. RS Pasar Minggu juga punya. Rata-rata kita punya ruang isolasi lebih dari dua atau empat," kata Kepala Dinas Kesehatan, Koesmedi Priharto, usai pembukaan Outbreak Response Immunization (ORI) difteri di SMA Negeri 33 Jakarta Barat, Senin (11/12).

Ruang isolasi yang dibutuhkan untuk pasien difteri, bukan ruangan khusus yang membutuhkan tekanan udara tertentu. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F. Moeloek, yang penting dari ruang isolasi untuk difteri adalah lokasinya yang terpisah.

 

"Jadi gini, ruang isolasi ini tidak memperlukan ruang isolasi yang bertekanan negatif atau khusus. Ruang isolasi asal dia dibuat, dan dia diisolasi, kemudian yang menunggu memakai masker. Rumah sakitkita ada sekitar 100 yang punya ruang isolasi,"kata Nila, dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (11/12).

 

Sejak awal tahun 2017 hingga bulan November, Kementerian Kesehatan mencatat 591 kasus difteri. Dari jumlah tersebut, tercatat 32 kematian.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement