Senin 11 Dec 2017 18:50 WIB

Radio Day, Pembuktian Radio Bukan Media Jadul

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia DKI Jakarta seusai konferensi pers tentang Radio Day, Senin (11/12).
Foto: Republika/Noer Q Kusumawardhani
Sejumlah anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia DKI Jakarta seusai konferensi pers tentang Radio Day, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan persaingan media yang sangat ketat saat ini pengelola media siaran harus terus menggali dan memahami apa yang diinginkan oleh para pendengar. Saat ini ada 37 radio di Jakarta yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta.

Radio tersebut terbagi menjadi delapan segmen dan format sesuai dengan target pendengarnya. Yaitu radio perempuan, anak muda, dewasa muda, dewasa, bisnis, news, dangdut dan etnik, serta radio mass.

Ketua Umum PRSSNI DKI Jakarta, M Rafiq kemudian menjelaskan tujuan diadakannya radio day. "Tujuan radio day ini diadakan karena kami ingin membuktikan bahwa radio bukan media yang konvensional, bukan media jadul," ujar Rafiq di Jakarta, Senin (11/12).

Rafiq pun mengungkapkan radio adalah media yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Hingga kini radio dibutuhkan oleh pendengar khususnya masyarakat di DKI Jakarta.

Menurut Nielsen saat ini terdapat 62,3 juta pendengar radio yang tersebar di seluruh Nusantara. Sekitar 41,9 juta pendengar terpusat di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta. Di Jakarta terdapat 9 juta pendengar di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Selain itu, radio juga memiliki keunggulan sebagai media yang dapat menjangkau dan diakses lebuh dari 29 persen populasi lintas generasi,seperti halnya media TV. Community dan emotional engagement menjadi kunci terus eksisnya radio sebagai media komunikasi di era digital seperti ini. Hal itu juga yang menjadikan radio selalu dekat dengan pendengarnya lebih dari dua jam sehari.

Sisi lain, dengan fleksibilitas yang dimiliki radio membuat generasi Z dan millenials (39 hingga 40 persen) dapat mengakses radio melalui mobile phone yang juga merupakan tools komunikasi utama yang selalu mereka bawa.

Menurut survei Nielsen, komposisi pendengar radio di DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini didominasi oleh anak muda dengan presentase 56 persen anak muda dan 44 persen. Dengan porsi terbesar terdapat pada generasi millenials yaitu 34 persen dari total pendengar.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia DKI Jakarta (PRSSNI DKI Jakarta) Praditya Sutrisno mengatakan matinya siaran radio swasta se-DKI Jakarta selama 15 menit pada Senin (11/12) atau radio day merupakan bagian dari kampanye. Ia menyebutkan ada 37 radio anggota PRSSNI DKI Jakarta yang mengikuti kampanye ini.

37 radio anggota PRSSNI DKI Jakarta itu, Praditya mengungkapkan, adalah radio Trax, Cosmo, I Radio, Brava, Indika, Hitz, Gen, Jak, Hot, Kis, Mustang, Most, V Radio, Rdi, Trijaya, Global, Motion, Sonora, Smart, Cakrawala Mandarin, Prambors, Delta, Bahana, Female, Elshinta, RPK, DFM, CBB, MSTRI, UFM, OZ, Pas, UNTAR, Virgin, SBY, dan Khatulistiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement