Senin 11 Dec 2017 14:39 WIB

Polri Belum Temukan Rencana Serangan Teroris Jelang Natal

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, hingga saat ini Polri bekum mendapati adanya ancaman terorisme menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Namun Polri, tetap melakukan pengamanan seperti biasa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk terorisme.

"Belum ada rencana serangan itu, tapi biasa kita lakukan langkah langkah namanya pre-emptive strike," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (11/12).

Seperti diketahui, belakangan ini, Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sejumlah terduga terorisme di beberapa tempat seperti Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan yang dilakukan Polri agar tidak terjadi aksi terorisme di hari besar. "Jadi kita mendahului, kelompok yang kita anggap potensial untuk ada kegiatan aksi, apalagi sebagian besar mereka ini, kita lakukan penangkapan," ucap dia.

"Sekali lagi tidak ada rencana aksi yang kita dengar teror, tapi yang kita lakukan langkah biasa, langkah pro aktif duluan," kata Tito menegaskan.

Mendukung pernyataan Kapolri, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 bertujuan supaya kondisi lebih kondusif. Sehingga, penyelenggaraan peryayaan hari besar seperti Natal dan Tahun Baru berjalan lancar.

"Kita upakan supaya jangan terjadi. Melihat ini potensi cukup maka dilakukan upaya-upaya paksa," kata Setyo menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement