REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Meski sempat menolak mekanisme musyawarah dengan sejumlah tokoh dalam pemilihan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil (Emil), PPP memastikan akan mengirimkan kadernya jika "beauty contest" itu jadi dilakukan.
Menurut Ketua Departemen Pemenangan Wilayah Jawa Barat DPP PPP Dayat Hidayat, partainya akan memerintahkan Uu Ruzhanul Ulum untuk mengikuti proses tersebut jika tetap dilaksanakan.
Dayat mengatakan, pihaknya tidak akan mundur jika penilaian dari para tokoh itu jadi digelar. Karena, Uu sangat siap mengikuti mekanisme tersebut meski harus bersaing dengan politisi lainnya.
"PPP sangat siap. Kang Uu sangat siap. Saudara Uu akan diperintahkan hadir memenuhi permintaan (musyawarah dengan tokoh) itu. Kita tidak akan mundur," ujar Dayat di Bandung, Ahad (10/12).
Dayat mengatakan, keikutsertaan Uu ini merupakan bentuk penghormatan PPP kepada Wali Kota Bandung tersebut dan tokoh-tokoh Jawa Barat yang menjadi panelis. "Kang Uu harus pergi untuk ikut konvensi, sekaligus untuk menghormati. Kita bersilaturahim\" katanya.
Apalagi, kata dia, berdasarkan pernyataan Emil, proses musyawarah itu hanya memberi masukan sehingga keputusan akhir terkait penetapan nama calon wakil gubernurnya tetap berada di tangan Wali Kota Bandung tersebut. Dayat optimistis Uu akan unggul jika dibandingkan dengan kandidat lainnya yang akan mengikuti "beauty contest" tersebut.
Dia mengklaim kualitas kepemimpinannya tidak perlu diragukan lagi, terutama untuk mengatasi persoalan di pedesaan. "Pernah juga menjadi ketua ranting (tingkat kelurahan), PAC (kecamatan), dan DPC (kabupaten) PPP. Jadi, menurut hemat kami, Pak Uu paling berpengalaman," katanya.
Selain itu, kata Dayat, Uu sebagai pemimpin yang lahir dari kultur pesantren sehingga sesuai dengan harapan sebagian besar warga Jawa Barat. Warga Jawa Barat yang didominasi Muslim ini, kata dia, sangat membutuhkan sosok pemimpin yang religius.
Selain itu, kata Dayat, Uu memiliki popularitas dan elektabilitas yang mumpuni untuk dicalonkan menjadi wakil gubernur. Kedekatan Uu dengan kalangan pesantren di Jawa Barat sudah tidak diragukan lagi sehingga akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas Emil dalam menghadapi pilgub tersebut.
Secara terpisah, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda mengatakan, dalam waktu dekat pengurus partai akan bertemu dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pertemuan ini tak hanya PKB melainkan dengan partai pengusung lainnya, seperti Partai Golkar.
"Kita akan bertemu dengan Pak RK. Pertemuan ini, termasuk dengan Pak Dedi Mulyadi sebagai ketua Golkar Jabar," ujar Huda di sela-sela acara final Liga Desa Nusantara di Lapang Purnawarman, Pasar Rebo, Ahad.
Menurut Huda, seluruh partai politik yang mengusung Wali Kota Ridwan Kamil untuk menjadi gubernur Jabar pada pilkada 2018 sudah sepakat untuk melakukan pembahasan. Mengingat sampai saat ini masih belum ada kejelasan siapa pendamping Emil.
Karena itu, partai-partai pengusung, yakni PKB, Golkar, Nasdem, dan PPP, akan segera berkumpul. Sebab, tahapan pilkada 2018 sudah berjalan. Namun, hingga hari ini belum ada pendamping untuk Ridwan Kamil.
"Khusus untuk pendamping, kita memang menyerahkan ke Pak RK. Tetapi, kita juga harus melakukan komunikasi langsung dengan yang bersangkutan," ujarnya.
Karena itu, dalam dua atau tiga hari ke depan akan dijadwalkan pengurus partai di Jabar yang mengusung Ridwan Kamil untuk menggelar pertemuan. Sebab, pertemuan ini sangat penting membahas pilgub Jabar. (Pengolah: Nashih Nashrullah).