Ahad 10 Dec 2017 17:58 WIB

Ormas Pendiri Golkar Desak Munaslub 20 Desember

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Joko Sadewo
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar,  Agung Laksono,  didampingi Agus Komarudin (SOKSI) dan Roem Kono (MKGR) menyampaikan pernyataan terkait munaslub Partai Golkar,  Ahad (10/12).
Foto: dian erika nugraheny
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, didampingi Agus Komarudin (SOKSI) dan Roem Kono (MKGR) menyampaikan pernyataan terkait munaslub Partai Golkar, Ahad (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga organisasi massa (Tri Karya) pendiri Golkar mendesak segera dilakukan musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Munaslub harus segera dilaksanakan maksimal 20 Desember 2017 agar Partai Golkar segera dapat menentukan langkah strategis jelang Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019.

Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono, Ketua Umum SOKSI Agus Komarudin dan Ketua Umum MKGR Roem Kono, pada Ahad (10/12), menyampaikan pernyataan sikap untuk mendesak pelaksanaan munaslub pada akhir 2017. Ketiga organisasi trikarya Partai Golkar ini sepakat menuntut penyelesaian polemik internal partai berlambang pohon beringin tersebut, menyusul status Ketua Umum, Setya Novanto yang saat ini menjalani proses hukum kasus korupsi KTP-el.

"Kami mendesak agar munaslub dilaksanakan selambat-lambatnya pada 20 Desember. Ini menimbang adanya berbagai aspirasi, baik dari ormas-ormas pendukung Golkar dan juga 31 pengurus DPD Golkar," tegas Agung dalam konferensi pers di kediamannya di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Ahad sore.

Dia melanjutkan, DPP Partai Golkar diharap segera menberikan respons terhadap desakan pelaksanaan munaslub dari berbagai pihak internal Golkar.

"Semua mendorong adanya respons agar selambat-lambatnya dilaksanakan munaslub pada akhir tahun ini. Yang harus diingat adalah pada Januari 2018 nanti sudah masuk tahapan Pilkada serentak 2018. Persoalan munaslub bukan hanya soal kebutuhan politis di internal Golkar, melainkan terkait dengan harus adanya kepemimpinan dengan legitimasi yang kuat untuk membuat keputusan ke depan (terkait Pilkada, Pileg, Pilpres)," tegas Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement