Ahad 10 Dec 2017 16:35 WIB

Wasekjen Golkar Belum Tahu Surat Setnov Tunjuk Aziz

Rep: Umar Mukhtar / Red: Ratna Puspita
Tersangka kasus korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik Setya Novanto berjalan menuju mobil usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tersangka kasus korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik Setya Novanto berjalan menuju mobil usai melakukan pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Sarmuji menuturkan belum mengetahui sosok yang akan menggantikan posisi Ketua DPR Setya Novanto. Ia juga belum pernah melihat surat Novanto yang disebut menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai pengganti dirinya karena tengah menghadapi persoalan hukum dugaan korupsi.

"Saya tidak tahu ya karena saya belum pernah melihat suratnya," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (10/12).

Sarmuji menambahkan, saat ini Golkar berpegangan pada keputusan yang dihasilkan dalam rapat pleno 21 November lalu. Dalam keputusan itu, pergantian ketua DPR menunggu putusan dari sidang praperadilan atas penetapan tersangka Novanto.

"Ada diktum putusan yang menyatakan pergantian Ketua DPR nanti diputuskan setelah praperadilan. Ini kan satu keputusan tersendiri," tutur dia.

Menurut Sarmuji, pengambilan keputusan terkait pergantian ketua DPR harus melalui pembahasan di rapat pleno. Sejak pleno 21 November lalu sampai saat ini, DPP Golkar belum pernah mengadakan rapat pleno kembali.

"Karena belum pernah ada rapat pleno lagi. Saya tidak tahu proses pengambilan keputusan itu seperti apa. Apakah benar atau tidak kita belum tahu," tambahnya.

Sebelumnya, Anggota DPR Fraksi PPP Arsul Sani mengakui memang ada pertemuan antara dia, Anggota DPR Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Ketua Fraksi Partai Golkar Robert J Kardinal. Pertemuan yang disebut diinisiasi Aziz Syamsuddin ini berlangsung pada Jumat (8/12) sore di lantai 12 gedung DPR RI.

Arsul mengatakan, Robert hanya ingin memberikan informasi internal Golkar kepadanya. "Ketemu sambil lalu aja. Pak Robert pengen info internal PG ke saya saja. Bagi PPP sih pertemuan di lantai 12 kemarin sore itu enggak ada istimewanya," tutur Arsul saat dikonfirmasi.

Sebab, Arsul melanjutkan, ia dan Cucun hanya mendengarkan Robert yang mengatakan Novanto sudah memutuskan mundur dari jabatan ketua DPR. Dalam kondisi ini, Golkar akan mengajukan Azis Syamsuddin sebagai pengganti.

"Hanya mendengarkan, Ketua FPG (Fraksi Golkar) bilang kepada saya dan Cucun PKB bahwa Pak SN (Setnov) telah memutuskan mundur dari Ketua DPR, dan PG akan ajukan Azis Syamsuddin sebagai penggantinya," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement