Ahad 10 Dec 2017 09:38 WIB

PAN: Politik Uang Pembodohan Masyarakat

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PAN Eddy Soeparno menegaskan, seluruh parpol harus menjamin kampanye yang bersih dari pelanggaran. Menurutnya, tidak hanya di Pilkada Jawa Barat (Jabar) yang dinilai rawan politik uang mengingat masa kampanye dilakukan pada bulan Ramadhan, seluruh daerah pemilihan pun tentu dijamin jauh dari praktik melanggar.

"Tidak hanya di Jawa Barat, di Pilkada di seluruh Indonesia, baik Paslon, Timses dan Parpol wajib berkomitmen," katanya, Ahad (10/12).

Parpol, menurutnya, wajib menjunjung tinggi kerja-kerja pemenangan yang didasarkan oleh konsep, gagasan dan rencana kerja yang waras dan wajar. Poltik uang, Eddy mengatakan, merupakan praktik pembodohan masyarakat.

"Money politics menjadikan proses demokrasi kita mundur dan bukannya berkembang," ujarnya.

Pilkada Jabar dinilai rawan politik uang, khususnya dikarenakan masa kampanye yang digelar di bulan Ramadhan. Bahkan, diduga praktiknya dibalut dengan kegiatan-kegiatan kegiatan keagamaan seperti saat berbuka puasa.

Bawaslu RI juga menyatakan tidak boleh ada dana yang dikeluarkan lebih dari Rp 25. Diduga saat berbuka puasa, ada tambahan yang diberikan kepada masyarakat atau juga THR. Potensi SARA juga dinilai sangat rentan pada Pilgub Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement