REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan korban bencana alam mendapat penanganan yang baik. Selain itu, Presiden juga menginginkan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana alam segera diperbaiki.
"Kita lihat langsung di lapangan, terutama yang terkait dengan korban serta infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang rusak," ujar Jokowi di Dukuh Bonjing, Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul pada Sabtu, (9/12).
Saat peninjauan lokasi banjir dan tanah longsor di Gunung Kidur, Jokowi juga mencari tahu seberapa banyak anggaran yang harus dialokasikan oleh pemerintah daerah dan pusat untuk melakukan pemulihan fasilitas-fasilitas yang rusak karena bencana. Sebagai contoh adalah jembatan kecil, lanjut dia, tapi karena darurat dan Kabupaten tidak punya dana untuk ini jadi akan dikerjakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Presiden memberikan target untuk perbaikan jembatan tersebut harus dapat diselesaikan paling lambat tiga bulan ke depan. Adapun terkait dengan penanganan bagi para korban, ia memastikan bahwa pelayanan dasar dan kesehatan sudah dapat diberikan secara baik. Hal yang paling penting, ia menginginkan kegiatan belajar-mengajar anak-anak sekolah tidak terganggu.
"Yang kehilangan tempat tinggal saya juga perintahkan kepada Kepala BNPB harus segera dikerjakan. Sekolah yang rusak juga saya perintahkan Januari sudah harus mulai dikerjakan," katanya.
Banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Gunung Kidul beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah jembatan dan fasilitas publik lainnya rusak. Kerusakan tersebut mengakibatkan ratusan warga terisolasi dan harus memutar sepanjang puluhan kilometer untuk mencapai daerah lain.
Presiden pun menugaskan jajarannya untuk segera menangani hal itu. Tak terbatas pada Kabupaten Gunung Kidul saja, tapi juga daerah sekitarnya yang terkena bencana karena adanya cuaca ekstrem dan banjir bandang yang melanda.
"Tidak hanya di Gunung Kidul, di Pacitan dan Wonogiri juga. Kita bagi yang mana (anggaran) yang di daerah, provinsi, dan mana yang di pusat," kata Jokowi.