Sabtu 09 Dec 2017 17:46 WIB

Pertamina Gelontorkan 129 Ribu Elpiji Tambahan di Solo

Suasana operasi pasar untuk antisipasi kelangkaan elpiji melon di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Selasa (5/12). Operasi pasar yang menyediakan 560 tabung gas ini dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Achsin Prasetyo.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana operasi pasar untuk antisipasi kelangkaan elpiji melon di Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah, Selasa (5/12). Operasi pasar yang menyediakan 560 tabung gas ini dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Achsin Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Pertamina (Persero) menggelontorkan 129 ribu tabung elpiji bersubsidi tambahan untuk wilayah Solo dan sekitaranya menyusul terjadinya kelangkaan di sejumlah daerah. Officer Communication and Relations Jawa Bagian Tengah Muslim Dharmawan  mengatakan penambahan ini sudah dilakukan sejak tanggal 8 Desember sebanyak 28.000 tabung.

"Sedangkan untuk tanggal 9 Desember sebanyak 38.200 tabung, mendatang tanggal 10 Desember sebanyak 58.000 tabung, dan tanggal 11 Desember sebanyak 4.800 tabung," kata dia, Sabtu (9/12).

Ia mengatakan langkah penambahan tersebut dilakukan mengingat tren peningkatan konsumsi pada bulan ini terjadi di awal bulan.

"Kalau dari hasil monitor kami di lapangan, cukup sebetulnya. Kami tambah fakultatif karena kami tidak ingin ada 'panic buying'. Operasi pasar ini kami lakukan sebagai bukti bahwa Pertamina tidak mengurangi volume kuota dan pada prinsipnya Pertamina siap menyalurkan berapapun," katanya.

Berdasarkan data Pertamina, dikatakannya, alokasi penyaluran elpiji subsidi di Jawa Tengah sebanyak 124.931.480 tabung/bulan. Dari total tersebut, untuk alokasi normal elpiji subsidi di Solo pada bulan normal sebanyak 26.604.640 tabung/bulan.

"Kalau untuk Soloraya rata-rata harian normal sebanyak 204.651 tabung/hari. Saat ini realisasi konsumsinya naik sekitar 5 persen dibandingkan hari normal," katanya.

Menurut dia, untuk konsumsi elpiji ukuran tabung 3 kg dari tanggal 1-8 Desember 2017 mencapai 1.503.960 tabung, sedangkan rata-rata harian sebanyak 214.851 tabung.

Sebagai rincian, dikatakannya untuk Kabupaten Boyolali alokasi normal bulanan sebanyak 3.890.080/bulan, Kabupaten Karanganyar sebanyak 4.020.000 tabung/bulan, Kabupaten Klaten sebanyak 4.674.320 tabung/bulan, Kabupaten Sragen sebanyak 3.746.120/bulan, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 3.954.880 tabung/bulan, Kabupaten Wonogiri sebanyak 2.707.840 tabung/bulan, dan Kota Surakarta sebanyak 3.611.400 tabung/bulan.

"Kalau konsumsi harian untuk Kabupaten Boyolali sebanyak 29.924 tabung, Kabupaten Karanganyar sebanyak 30.923 tabung, Kabupaten Klaten sebanyak 35.956 tabung, Kabupaten Sragen sebanyak 28.816 tabung, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 30.422 tabung, Kabupaten Wonogiri sebanyak 20.830 tabung, dan Kota Surakarta sebanyak 27.780 tabung," katanya.

Pada kegiatan operasi pasar tersebut, pihaknya mensyaratkan satu kartu tanda penduduk (KTP) maksimal boleh membeli elpiji sebanyak 2 tabung.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement