Sabtu 09 Dec 2017 12:47 WIB

Flight Pass Pesawat Tempur Warnai Sertijab Panglima TNI

Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) bersama pejabat baru Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
Foto: Antara/pus
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) bersama pejabat baru Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) melakukan salam komando usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upacara serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto diwarnai flight pass sepuluh pesawat tempur, Sukhoi dan F-16 Falcon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12) pagi.

Flight pass pesawat tempur pada acara Sertijab Panglima TNI baru pertama kali dilakukan. Banyak undangan yang tidak mengetahui bahwa lima pesawat tempur F-16 dan lima pesawat Sukhoi akan melintasi saat upacara sertijab Panglima TNI berlangsung.

Dalam sambutannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh jajarannya di lingkungan TNI, para pemangku kepentingan serta seluruh prajurit TNI yang telah mendukung kepemimpinannya selama ini. "Dengan telah dilantiknya Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI, hari ini secara resmi saya serahkan tongkat komando ini. Selamat menjalankan amanat yang tidak ringan ini," kata Gatot.

Sebagai prajurit yang telah bekerja selama 36 tahun, dia meyakini bahwa Marsekal Hadi yang memiliki wawasan yang luas mampu memimpin TNI sesuai harapan bangsa dan negara, dan TNI bisa melaksanakan tugas pokoknya sesuai amanat UU. Pada kesempatan itu, Gatot meminta maaf atas kekurangan dan kekeliruan yang terjadi selama dia menjabat.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan dia bertekad membangun TNI yang disiplin, profesional dan rendah hati. Semua itu untuk membentuk TNI yang kuat dan mandiri serta dipercayai masyarakat. Hadi juga akan terus memperjuangkan pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF). Hal itu sebagai syarat utama menuju TNI yang moderen dan berkekuatan.

"Berangkat dari ketaatan pada hukum dan kekosisten, TNI berjalan pada koridor MEF sesuai rencana TNI serta melanjutkan program-program dari Pak Gatot," tutur Hadi.

Sebagaimana diketahui, Hadi baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Panglima TNI pada Jumat (8/12) sore. Adapun Gatot baru akan memasuki masa pensiun per 1 April 2018. Proses pergantian Hadi terbilang sangat cepat. Presiden Jokowi mengajukan nama Hadi pada Selasa (5/12).

Pada Rabu (6/12), Komisi I DPR kemudian mengadakan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Hadi. Kemudian Kamis (7/12), Hadi disetujui menjadi Panglima TNI dalam sidang paripurna DPR. Sebelum menjadi Panglima TNI, Hadi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement