REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara dinilai berperan penting dalam membangun citra pertama suatu daerah. Karena itu, bandara seharusnya menonjolkan potensi dan kekayaan lokal daerah tersebut.
"Representasi citra budaya dalam pelaksanaannya disajikan melalui gelaran teks sejarah budaya, artefak, karya seni rupa dari tradisi sampai kontemporer. Adapun gelaran potensi budaya lokal dengan media disajikan melalui dokumentasi teks, foto, video, artefak hingga karya seni rupa sejarah budaya lokal," kata pendiri Yayasan Seni Rupa Komunitas (YSRK), Mulyono, Jumat (8/12).
Pernyataan Mulyono itu sebagai saran untuk Bandara New Yogyakarta International (NYIA) Kulon Progo yang saat ini tengah dibangun. Sehingga, dia menyarankan agar bandara baru itu tidak melupakan potensi kesenian dan kearifan lokal daerahnya.
"Citra pertama yang menarik minat tamu saat tiba di bandara selayaknya merepresentasikan potensi dan kekayaan lokal suatu daerah serta kekayaan nasional lainnya," katanya.
Menurutnya, gelaran seni di bandara bisa dikemas dengan menggunakan representasi karya kreatif. Baik melalui data visual, teks, kerajinan, ketrampilan, patung, lukisan, kolase, instalasi, video art, dengan alur representasi dari sejarah budaya lokal dan nasional.
Ditambahkan Mulyono, pengunjung atau tamu dapat mengakses karya budaya melalui penjualan, souvenir, ketrampilan, kerajinan, foto, kartu, buku, video. Sementara informasi mengenai Galeri & Museum dapat diakses dengan website.