REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai resmi dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Gatot Nurmantyo, Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan akan turut menjaga penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak 2018 maupun Pemilu 2019. Ia menegaskan, TNI akan bekerjasama dengan kepolisian dan instansi terkait untuk menjaga keamanan serta menjaga netralitas.
"Kita akan netral terhadap jalannya pemilihan dan kita juga akan melaksanakan kegiatan ini bersama-sama polisi, kita solid dengan polisi untuk menjaga jalannya pesta demokrasi ini sehingga netralitas akan kita jaga di atas segala-galanya," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
Lebih lanjut, di bawah kepemimpinannya, ia memastikan akan melanjutkan program prioritas yang telah direncanakan sebelumnya. Di antaranya yakni pembangunan di Natuna, Tarakan, Morotai, Biak, Merauke, dan Selaru.
"Karena itu adalah sejalan dengan program pembangunan yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi," tambah dia.
Terkait modernisasi alutsista, Hadi mengatakan pihaknya akan menunggu sejumlah pemenuhan kebutuhan alutsista sesuai dengan program pengadaan alutsista rencana strategis kedua. Di antaranya seperti pesawat transportasi, radar, dan kapal selam.
"Renstra kedua ini diharapkan kalau pembagian Renstra pertama adalah 30 persen, 30 persen dan 40 persen, semuanya 100, dan saat ini kita menunggu realisasinya. Sampai dengan Rensra kedua harus sudah mencapai 30 persen," jelas dia.