Jumat 08 Dec 2017 18:40 WIB

Antisipasi Banjir, PLN Tinggikan Permukaan Gardu Transmisi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Gardu PLN
Gardu PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, M Ikhsan Asaad mengatakan untuk mengantisipasi banjir yang biasanya melanda Jakarta pada musim penghujan, PLN Disjaya menaikan tinggi permukaan gardu transmisi yang ada di Jakarta raya setinggi 70 cm hingga 1 meter.

Asaad menjelaskan langkah ini dilakukan PLN berkaca pada kasus kasus sebelumnya, saat banjir melanda, PLN Disjaya terpaksa mematikan pasokan listrik dari gardu induk karena gardu induk yang sudah terendam air. Untuk mengantisipasi kejadian serupa 113 gardu induk di Jakarta Raya ditinggikan permukaannya.

"Hingga November kemarin sebanyak 113 gardu instalasi PLN kami tinggikan. Terutama gardu gardu yang berada di kawasan pemukiman dan padat penduduk. Hal ini supaya gardu kita tidak tergenang air, sehingga pasokan listrik tetap aman," ujar Asaad di Restoran Aroma Sedap, Jumat (8/12).

Asaad menjelaskan, saat ini PLN Disjaya melayani 4,1 juta pelanggan di Jakarta. Saat musim penghujan nanti, potensi banjir berada di bulan Desember hingga Maret nanti.

Asaad mengatakan, untuk bisa meninggikan gardu gardu tersebut, PLN Disjaya merogoh kocek sekitar Rp 200 juta per gardu. "BMKG mencatat intensitas hujan akan tinggi di desember sampai februari. hujan diprediksi tidak menentu. PLN Disjaya melakukan langkah antisipastif karena banjir bisa terjadi sewaktu waktu. Karena kita melayani banyak pelanggan dan banyak obyek vital. Langkah ini kita lakukan," ujar Asaad.

Ia mengatakan langkah antisipatif ini selain menghindari adanya pemadam listrik karena banjir juga untuk menjaga bahwa aliran listrik masyarakat aman. Ia tak menampik saat musim hujan dan banjir datang potensi kebakaran, konselting listrik akan terjadi jika PLN tak melakukan langkah antisipatif.

"Jadi, kita tahu musim sekarang ini musim penghujan, dan kalau listriknya tidak diantisipasi. banyak bahayanya. potensi kesetrum, listrik padam, pompa pompa, pintu pintu air harus dimonitor agar tak membahayakan warga. Kalau listriknya masih nyala, rumah warga tegenang, ini masalah besar, potensi kesetrumnya lebih besar," ujar Asaad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement