Kamis 07 Dec 2017 21:50 WIB

Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Bandung dan Bandung Barat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Gas elpiji tiga kilo (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gas elpiji tiga kilo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sebagian masyarakat di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kg di warung-warung penjual eceran. Adapun warga yang berhasil mendapatkan gas harus merogoh kocek lebih banyak untuk membeli barang tersebut.

Salah seorang pedagang eceran gas elpiji 3 kg, Agus Sungkawa (57) mengungkapkan sejak tiga pekan terakhir dirinya tidak lagi menjual gas berukuran 3 kg. Bahkan, beberapa warung yang tidak jauh dari lokasi tempat berjualannya juga sudah beberapa pekan tidak menjual.

"Barangnya sulit didapat. Kalau pun ada itu harus cari dulu ke daerah lain seperti ke Cimahi atau Kota Bandung dan Subang menggunakan mobil," ujarnya di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kamis (7/12).

Sementara itu, Kepala Desa Gudang Kahuripan, Agus Karyana mengatakan kelangkaan gas 3 kg juga terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Kota Bandung. Bahkan, warga rela mencari ke warung warung yang masih menjual gas tersebut.

"Di warung yang masih jual juga stoknya terbatas Terus harga gas 3 kg juga mencapai Rp 28.000 pertabung," ungkapnya. Katanya, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di tiap-tiap desa bisa didorong mengelola pemasaran dan pendistribusian elpiji 3 kg sehingga diharapkan bisa menekan harga.

Sementara itu, pedagang asal Kampung Pencut, Lembang, Rosidin (65) mengungkapkan jika di wilayahnya stok gas 3kg relatif aman dan normal.

"Kalau sudah terbentuk, BUMDes bisa menekan harga sesuai anjuran yang dipatok Pertamina," jelasnya. Katanya, dalam satu minggu, pangkalan langganannya rutin mendapat kiriman sebanyak 280 tabung gas elpiji dari agen di luar daerah.

"Dari pangkalan pertabung Rp 16.000 dan di tangan saya dijual Rp 20.000," ungkapnya. Sementara itu, Rita salah seorang warga Pagarsih, Kota Bandung mengaku kelangkaan gas sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Katanya, orangtuanya yang berjualan gas biasa mendapat jatah gas 3 kg 25 tabung sekarang 10 tabung dari agen.

Menurutnya, ia tidak mengetahui persis mengapa terjadi kelangkaan. Namun katanya ditengarai gas 3 kg tengah ditarik oleh pemerintah untuk kemudian digantikan dengan gas 5 kg non subsidi. "Katanya ada pendataan lagi buat penerima gas 3 kg biar tepat sasaran" ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement