REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Argosari, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, naik akibat cuaca buruk yang terjadi pada akhir November. Salah seorang pedagang beras di Pasar Argosari Tukino di Gunung Kidul, Kamis (7/12) mengatakan terjadi kenaikan beras sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram sejak seminggu terakhir.
"Kenaikan sejak seminggu terakhir. Semuanya naik dari termurah sampai termahal, misalnya untuk kualitas medium dari harga Rp 8.000 naik menjadi Rp 8.500," katanya.
Dia mengaku dari informasi yang diperoleh sesama pedagang kenaikan ini karena cuaca buruk yang terjadi akhir November lalu. Sehingga pasokan berkurang, dan diperkirakan harga akan terus naik. "Informasinya akan terus naik, semoga informasi ini tidak benar. Bisa repot semua dari pedagang hingga pembeli," ucapnya.
Tukino berharap pemerintah segera mengantisipasi, apalagi akhir tahun biasanya konsumsi beras akan terus meningkat. "Semoga bisa diatasi sehingga beras tidak naik," katanya.
Pedagang sembako lainnya, Narsih mengatakan kenaikan kebutuhan pokok lainnya, seperti telur, minyak dan cabai merah keriting. Harga telur naik Rp 2.000 dari harga Rp 22 ribu naik menjadi Rp 24 ribu. Minyak satu kardusnya hanya naik Rp 3.000.
"Kenaikan tertinggi dialami cabai merah keriting dari awalnya hanya Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Yang aneh cabai rawit malah murah hanya Rp 20 ribu perkilogram, padahal selama ini harga cabai rawit jauh di atas cabai keriting," katanya.
Ia mengatakan, dengan kenaikan biasanya pembeli akan mengurangi belanja. "Kalau pembeli sedikit pedagang yang rugi juga, tidak hanya masyarakat," katanya.