REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan Negara-negara OKI yang keenam di Jeddah, Saudi Arabia, 5-7 Desember 2017. Kegiatan yang diikuti 57 menteri kesehatan anggota OKI itu mengangkat tema ‘Health in All Policies’.
Delegasi dari Indonesia yang hadir, yakni Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek beserta jajaran dari Biro Kerjasama Luar Negeri Kemenkes RI, Pusat Kesehatan Haji, direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Biro Hukum dan Organisasi, Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kasubdit Kemandirian Obat, dan Bahan Baku Sediaan Farmasi.
Perwakilan dari Bio Farma yang menyertai Menkes RI, yakni Direktur Pemasaran Bio Farma M Rahman Rustan dan Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto. Dalam ajang tersebut, Bio Farma dipercaya menjadi panelis diskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) atas undangan Kementerian Kesehatan Saudi Arabia.
Bio Farma yang diwakili oleh M Rahman Rustan sebagai vice chair berkesempatan melaporkan update mengenai aktivitas kelompok produsen vaksin (Vaccine Manufacturers Group-OIC) anggota OKI. Indonesia melalui Bio Farma sebagai vice chair kelompok produsen vaksin akan menyampaikan presentasi mengenai kemandirian vaksin negara Islam.
“Kami akan menyampaikan update aktivitas dari kelompok produsen vaksin OKI, khususnya terkait kemandirian vaksin dan tantangan yang kami hadapi,’’ ungkap Rahman dalam pers release yang diterima Republika, Kamis (7/12).
Konferensi tersebut juga akan membahas mengenai rencana Aksi Kesehatan Strategis OKI tahun 2014-2023 yang mencakup kerjasama promosi, gaya hidup sehat, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, keadaan darurat kesehatan dan pengendalian bencana.
Selain itu, para menteri Kesehatan negara-negara OKI akan membahas mengenai isu ibu dan anak, kemandirian produksi obat, vaksin, teknologi medis, termasuk kondisi kesehatan di wilayah Palestina, Yerusalem timur, dan Syria.