Rabu 06 Dec 2017 21:07 WIB

Diusung Jadi Cawapres, Cak Imin: Perjalanan Masih Panjang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar belum mau berspekulasi lebih jauh soal dukungan yang mengalir kepadanya untuk maju sebagai Calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2019 mendatang.

Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin, menilai bahwa dinamika politik masih akan terus bergulir hingga 2018 mendatang. Ia menilai, butuh waktu lebih lama untuk bisa menentukan sikap politik.

"Itu semangat teman-teman. Kita hargai sebagai motivasi untuk mengabdi lebih banyak. Perjalanan masih panjang," jelas Cak Imin usai memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Rabu (6/12).

Tak hanya soal pencalonannya sebagai Cawapres, Cak Imin juga belum menentukan sikap terkait dukungan PKB kepada Jokowi untuk maju kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Cak Imin menyebutkan, pihaknya tak mau berburu-buru bersikap terkait dukungan di Pilpres 2019 lantaran masih melihat dinamika yang terjadi hingga 2018 nanti. Menurutnya, berbagai manuver politik perlu menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sikap politik.

"Masih panjang jangan terburu-buru. Kami belum ada sikap. Kita lihat sampai pertengahan 2018," ungkapnya.

Meski begitu, Cak Imin tidak menampik bahwa Jokowi menjadi salah satu alternatif PKB untuk diusung dalam Pilpres 2019 nanti. Menurutnya, Presiden Jokowi telah menjalankan tugasnya dengan baik selama ini. Dukungan bisa saja kembali dilontarkan oleh PKB, namun Cak Imin memilih menunggu.

"Tentu menjadi alternatif yang diprioritaskan. Tapi kan masih lama, jangan tergesa-gesa, malah nanti menganggu kinerja Pak Jokowi," katanya.

Cak Imin sendiri tidak mempermasalahkan sejumlah partai yang telah menentukan sikap untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, seperti Golkar dan PPP. Menurutnya, sikap politik tersebut merupakan siasat untuk menghangatkan semangat Pilpres yang memang tak lama lagi.

"Kalau ada yang bersemangat, tentu kita anggap sebagai motivasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement