Rabu 06 Dec 2017 20:16 WIB

Usai Rakernas, NasDem Kunjungi PP Muhammadiyah

 Zulfan Lindan (kiri)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Zulfan Lindan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah fungsionaris DPP Partai NasDem berkunjung ka Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Rabu (6/12). Mereka diterima Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas.

"Kita melihat untuk membangun kebersamaan, melakukan sesuatu perbaikan pada bangsa, kita harus mengajak pihak lain. Harus bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri. Muhammadiyah saya rasa juga berpikir seperti itu," kata Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan di Kantor DPP Muhammadiyah usai berbincang dengan sejumlah pimpinan PP Muhammadiyah.

Zulfan melihat Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi tertua di Tanah Air. Dengan posisi itu, praktis Muhammadiyah menjadi salah satu sumber kader partai politik. Hal itu ditambah dengan fakta mengenai komitmen Muhammadiyah di bidang pendidikan. "Kita aktif mencari kader Muhammadiyah ke NasDem dan disalurkan dalam tingkatan apa pun," sebut Zulfan.

Busyro Muqoddas menyambut baik silaturahmi ini. Menurut dia, partai politik apa pun, termasuk NasDem, akan selalu mendapat dukungan dari Muhammadiyah. Partai, kata dia, adalah pilar demokrasi Indonesia sehingga harus diperkuat eksistensi dan kualitasnya.

Ia tak keberatan jika kader-kader yang dididik Muhammadiyah diminta berperan di NasDem. "Kalau diperlukan ya kita siap. Kader Muhammadiyah di mana-mana ada. Itu sebagai bentuk komitmen kebangsaan Muhammadiyah," kata Busyro.

Indonesia, imbuh Busyro, menjalani proses demokratisasi sejak awal didirikan. Muhammadiyah sebagai organisasi tertua juga ikut mendampingi. "Maka Muhammadiyah punya pengalaman di bidang itu," papar dia.

Zulfan pun menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya sebetulnya ingin hadir, tetapi terkendala persiapan Pilkada 2018. Dia tengah berkeliling ke 171 daerah peserta pilkada untuk berkonsolidasi. "Hari ini ke Sulawesi Utara. Besok beliau ke Sumatera Utara," ungkapnya.

Zulfan mengaku juga membicarakan soal pencalonan Presiden Joko Widodo pada pilpres 2019. Pencalonan Jokowi adalah salah saru hasil Rakernas NasDem beberapa waktu lalu. "Sebenarnya kita mau ke sini sebelum rakernas NasDem kemarin. Kita ingin kasih tahu bahwa NasDem sudah langsung mendeklarasikan dukungan pada Joko Widodo untuk Pemilu 2019 nanti," kata Zulfan.

Meski membicarakan dukungan, Zulfan menampik bila NasDem ingin mengajak Muhammadiyah mendukung pencalonan ini. Pasalnya, organisasi seperti Muhammadiyah sangat berbeda dengan partai politik dan secara etik tak bisa terlibat dalam politik.

Menurut dia, Muhammadiyah, sebagai organisasi besar yang ikut mengembangkan demokrasi di Tanah Air, pasti memiliki pandangan tersendiri. Dia menghargai hal itu. "Muhammadiyah pasti memberikan kebebasan pada kadernya," tutup Zulfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement