REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa TNI harus bertransformasi menjadi organisasi yang profesional, modern, dan tangguh untuk menghadapi dinamika perkembangan kemajuan globalisasi, perkembangan informasi, dan komunikasi. Hal itu diungkapkannya saat uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Rabu (6/12).
"Maka diperlukan payung hukum yang kuat, penyesuaian doktrin yang integratif, pengembangan SDM berjiwa satria militan, loyal dan profesional yang dilengkapi dengan perlengkapan alutsista yang modern," kata Hadi, Rabu.
Ketiga hal itu, jelas Hadi, telah mengubah model interaksi paling hakiki antarmanusia serta hubungan antarnegara di dunia. Sehingga, berdampak pada perubahan besar yang telah memunculkan bentuk friksi dan konflik baru yang berbeda dari sebelumnya.
"Berangkat dari hal tersebut maka akan muncul fenomena baru yang dengan sendirinya akan merubah perspektif ancaman terhadap ketahanan negara," tutur Hadi.
Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang. Surat pengajuan tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin (4/12) pagi.